BPBD Butuh Tambahan Posko Terpadu Carester di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, butuh tambahan posko terpadu care and rescue center (carester). Posko yang ada saat ini dinilai belum mampu mengakomodir seluruh wilayah Kota Makassar.
Kepala BPBD Kota Makassar, Rusli mengatakan, saat ini pemerintah kota baru memiliki tiga carester dan masih butuh penambahan di empat titik. Diantaranya, Kecamatan Tamalate, Rappocini, Mariso, dan Kepulauan Sangkarrang.
Penambahan carester ini sebetulnya sudah sejak lama diusulkan, hanya saja belum bisa terakomodir lantaran terkendala lahan.
"Tapi kita berharap lima tahun ke depan, empat titik ini bisa diakomodir, makanya kita usulkan masuk di RPJMD 2021-2026," kata Rusli, kemarin.
Tidak hanya pembangunan posko di empat titik, Rusli juga menginginkan ada penambahan alat berupa perahu karet dan personel. Pasalnya saat ini hanya memiliki delapan perahu karet yang tersebar di tiga posko yakni di Manggala, Tamalanrea, dan Ujung Tanah.
"Itu pun kondisinya sudah bocor-bocor, semoga saja ada tambahan tahun depan," tutur dia.
Memasuki musim penghujan, BPBD telah menyiagakan personel di titik rawan banjir. Berdasarkan data BPBD, ada lima titik rawan, yakni Manggala, Tamalate, Biringkanayya, Tamalanrea, dan Tamalate.
"Kita juga sudah tunjuk relawan dari masyarakat. Jadi kalau terjadi bencana bisa langsung diinformasikan ke posko induk," papar Rusli.
Kepala BPBD Kota Makassar, Rusli mengatakan, saat ini pemerintah kota baru memiliki tiga carester dan masih butuh penambahan di empat titik. Diantaranya, Kecamatan Tamalate, Rappocini, Mariso, dan Kepulauan Sangkarrang.
Penambahan carester ini sebetulnya sudah sejak lama diusulkan, hanya saja belum bisa terakomodir lantaran terkendala lahan.
"Tapi kita berharap lima tahun ke depan, empat titik ini bisa diakomodir, makanya kita usulkan masuk di RPJMD 2021-2026," kata Rusli, kemarin.
Tidak hanya pembangunan posko di empat titik, Rusli juga menginginkan ada penambahan alat berupa perahu karet dan personel. Pasalnya saat ini hanya memiliki delapan perahu karet yang tersebar di tiga posko yakni di Manggala, Tamalanrea, dan Ujung Tanah.
"Itu pun kondisinya sudah bocor-bocor, semoga saja ada tambahan tahun depan," tutur dia.
Memasuki musim penghujan, BPBD telah menyiagakan personel di titik rawan banjir. Berdasarkan data BPBD, ada lima titik rawan, yakni Manggala, Tamalate, Biringkanayya, Tamalanrea, dan Tamalate.
"Kita juga sudah tunjuk relawan dari masyarakat. Jadi kalau terjadi bencana bisa langsung diinformasikan ke posko induk," papar Rusli.