Bertepatan Hari Perkebunan Nasional, Jateng Ekspor 30 Ton Porang ke Vietnam
loading...
A
A
A
SEMARANG - Karantina Pertanian Semarang bersama Dinas Perkebunan Propinsi Jateng melepas ekspor komoditas pertanian subsektor perkebunan berupa 30 ton porang putih atau white konjac ke Vietnam, Kamis (10/12/2020). Ekspor senilai Rp600 juta itu dilakukan bertepatan dengan Hari Perkebunan Nasional (Harbunnas) ke-63 tahun 2020.
“Mari kita optimalkan ekspor perkebunan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional karena sektor perkebunan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pendapatan negara,” kata Kepala Karantina Pertanian Semarang, Parlin Robert Sitanggang, Jumat (11/12/2020).
(Baca juga: Usai Pengamanan Pilkada, 16.000 Personel Polda Jateng Swab Test Ulang )
Karantina Pertanian Semarang mencatat sebelumnya pada 7-8 Desember juga melepas ekspor komoditas pertanian subsektor perkebunan sebanyak 887 ton dengan nilai Rp27,2 miliar. Untuk itu, diperlukan bimbingan teknis kepada petani porang dari Dinas Pertanian terkait mengenai komoditas yang laris ekspor ini. Terlebih kebutuhan porang Vietnam tahun depan diperkirakan mencapai 1.000 kontainer.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Semarang, Hernowo, yang turut hadir dalam pelepasan ekspor berjanji akan mengembangkan tanaman porang. Di antaranya dengan memanfaatkan lahan yang belum digunakan optimal oleh petani di wilayah Semarang.
(Baca juga: Bawa Clurit, Dua Remaja Warga Bantul Diamankan Polisi )
Pelepasan ekspor ini dilaksanakan di gudang pemrosesan salah satu perusahaan (PT. JSKSM) yang berlokasi di Kelurahan Sumur Jurang Gunungpati Semarang. Acara ini dihadiri oleh Karantina Pertanian Semarang, importir dari Vietnam, Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Provinsi Jawa Tengah, serta Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Semarang.
Selain Karantina Pertanian Semarang, ekspor komoditas pertanian subsektor perkebunan juga dilakukan serentak dari pelabuhan dan bandara di 21 wilayah di Indonesia.
Pelepasan ekspor raya ini dilakukan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo didampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil secara online, seusai melepas ekspor secara langsung 26 ton Arang Kelapa milik PT Chocoal Indonesia tujuan Irak secara langsung pada acara puncak peringatan Harbunnas di Scientia Square Park, Tangerang.
“Pandemi COVID-19 berdampak besar pada perekonomian negara di dunia. Semua sendi perekonomian mengalami penurunan. Ketika sektor lain mengalami perlambatan di Indonesia, sektor pertanian malah mengalami pertumbuhan,” ucap Mentan.
“Prestasi ini berkat kerja keras para petani yang ada di on farm, para pedagang produk pertanian, para tokoh pertanian, para bupati, walikota, gubernur yang bekerjasama dalam pertumbuhan pertanian. Bekerja untuk kepentingan bersama dan nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mentan mengatakan pada masa pandemi Covid-19, akselerasi ekspor Indonesia sektor pertanian cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari peningkatan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) triwulan III yang meningkat sebesar Rp571,87 triliun atau 14,68 persen.
Salah satu penopang utama pertumbuhan positif PDB sektor pertanian ialah subsektor perkebunan dengan kontribusi pada triwulan III sebesar Rp163 49 triliun atau 28,59 persen. Mentan juga menyatakan pada saat ini sektor yang paling siap berkontribusi untuk negara adalah pertanian.
“Kami ingin ekspor 3 kali lipat produk pertanian dari yang ada sudah ada, mohon dukungan dari semua pihak,” tuturnya.
“Mari kita optimalkan ekspor perkebunan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional karena sektor perkebunan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pendapatan negara,” kata Kepala Karantina Pertanian Semarang, Parlin Robert Sitanggang, Jumat (11/12/2020).
(Baca juga: Usai Pengamanan Pilkada, 16.000 Personel Polda Jateng Swab Test Ulang )
Karantina Pertanian Semarang mencatat sebelumnya pada 7-8 Desember juga melepas ekspor komoditas pertanian subsektor perkebunan sebanyak 887 ton dengan nilai Rp27,2 miliar. Untuk itu, diperlukan bimbingan teknis kepada petani porang dari Dinas Pertanian terkait mengenai komoditas yang laris ekspor ini. Terlebih kebutuhan porang Vietnam tahun depan diperkirakan mencapai 1.000 kontainer.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Semarang, Hernowo, yang turut hadir dalam pelepasan ekspor berjanji akan mengembangkan tanaman porang. Di antaranya dengan memanfaatkan lahan yang belum digunakan optimal oleh petani di wilayah Semarang.
(Baca juga: Bawa Clurit, Dua Remaja Warga Bantul Diamankan Polisi )
Pelepasan ekspor ini dilaksanakan di gudang pemrosesan salah satu perusahaan (PT. JSKSM) yang berlokasi di Kelurahan Sumur Jurang Gunungpati Semarang. Acara ini dihadiri oleh Karantina Pertanian Semarang, importir dari Vietnam, Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Provinsi Jawa Tengah, serta Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Semarang.
Selain Karantina Pertanian Semarang, ekspor komoditas pertanian subsektor perkebunan juga dilakukan serentak dari pelabuhan dan bandara di 21 wilayah di Indonesia.
Pelepasan ekspor raya ini dilakukan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo didampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil secara online, seusai melepas ekspor secara langsung 26 ton Arang Kelapa milik PT Chocoal Indonesia tujuan Irak secara langsung pada acara puncak peringatan Harbunnas di Scientia Square Park, Tangerang.
“Pandemi COVID-19 berdampak besar pada perekonomian negara di dunia. Semua sendi perekonomian mengalami penurunan. Ketika sektor lain mengalami perlambatan di Indonesia, sektor pertanian malah mengalami pertumbuhan,” ucap Mentan.
“Prestasi ini berkat kerja keras para petani yang ada di on farm, para pedagang produk pertanian, para tokoh pertanian, para bupati, walikota, gubernur yang bekerjasama dalam pertumbuhan pertanian. Bekerja untuk kepentingan bersama dan nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mentan mengatakan pada masa pandemi Covid-19, akselerasi ekspor Indonesia sektor pertanian cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari peningkatan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) triwulan III yang meningkat sebesar Rp571,87 triliun atau 14,68 persen.
Salah satu penopang utama pertumbuhan positif PDB sektor pertanian ialah subsektor perkebunan dengan kontribusi pada triwulan III sebesar Rp163 49 triliun atau 28,59 persen. Mentan juga menyatakan pada saat ini sektor yang paling siap berkontribusi untuk negara adalah pertanian.
“Kami ingin ekspor 3 kali lipat produk pertanian dari yang ada sudah ada, mohon dukungan dari semua pihak,” tuturnya.
(msd)