Rapid Test Positif Corona, 21 Tenaga Medis di Blora Jalani Isolasi
loading...
A
A
A
BLORA - Sebanyak 21 tenaga medis di Kabupaten Blora menjalani isolasi setelah pemeriksaan rapid test menunjukkan hasil positif. Mereka berasal dari dua rumHah sakit berbeda yakni RSUD Blora dan RSUD Cepu.
"Tolong, kalau tenaga kesehatan kita sudah banyak yang terpapar mau kemana lagi kalau kita nanti sakit. Satu satunya jalan, kita harus meningkatkan kekebalan diri kita sendiri. Jangan main-main dengan virus ini," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto, Selasa (12/5/2020).
Pihaknya juga menekankan bahwa penyebaran COVID-19 semakin meningkat sehingga masyarakat diminta lebih disiplin dan taat mengikuti anjuran pemerintah. Menghindari kerumunan dan berdiam diri di rumah merupakan cara yang efektif untuk menghindari penularan. ( )
"Kalau kita tidak mematuhi imbauan pemerintah, penyakit ini tidak akan bisa dicegah, dan bisa menyebar. Tolong dengan sungguh-sungguh, kita semuanya harus disiplin CTPS (cuci tangan pakai sabun), di rumah saja, wajib pakai masker jika terpaksa keluar, hindari kerumunan," katanya.
"Jika tidak pakai masker, bahaya, musuh kita tidak kasat mata, ini virus, tidak ada yang tahu, sangat bahaya," ujar Lilik.
Berdasarkan data monitoring Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Blora, hingga saat jumlah OTG ada 164 orang, ODP 42 orang, PDP 11 orang. Sementara reaktif rapid test 52 orang, dan positif COVID-19 mencapai 12 orang, dengan rincian 3 meninggal dan 9 dirawat.
Lihat Juga: Aksi Heroik Mbah Jamin dan Sarmo Selamatkan Kereta dari Rel Putus di Blora, Diganjar Penghargaan
"Tolong, kalau tenaga kesehatan kita sudah banyak yang terpapar mau kemana lagi kalau kita nanti sakit. Satu satunya jalan, kita harus meningkatkan kekebalan diri kita sendiri. Jangan main-main dengan virus ini," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto, Selasa (12/5/2020).
Pihaknya juga menekankan bahwa penyebaran COVID-19 semakin meningkat sehingga masyarakat diminta lebih disiplin dan taat mengikuti anjuran pemerintah. Menghindari kerumunan dan berdiam diri di rumah merupakan cara yang efektif untuk menghindari penularan. ( )
"Kalau kita tidak mematuhi imbauan pemerintah, penyakit ini tidak akan bisa dicegah, dan bisa menyebar. Tolong dengan sungguh-sungguh, kita semuanya harus disiplin CTPS (cuci tangan pakai sabun), di rumah saja, wajib pakai masker jika terpaksa keluar, hindari kerumunan," katanya.
"Jika tidak pakai masker, bahaya, musuh kita tidak kasat mata, ini virus, tidak ada yang tahu, sangat bahaya," ujar Lilik.
Berdasarkan data monitoring Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Blora, hingga saat jumlah OTG ada 164 orang, ODP 42 orang, PDP 11 orang. Sementara reaktif rapid test 52 orang, dan positif COVID-19 mencapai 12 orang, dengan rincian 3 meninggal dan 9 dirawat.
Lihat Juga: Aksi Heroik Mbah Jamin dan Sarmo Selamatkan Kereta dari Rel Putus di Blora, Diganjar Penghargaan
(abd)