BPJAMSOSTEK Siap Bayar Berapapun Klaim Korban PHK Akibat Corona

Selasa, 12 Mei 2020 - 13:39 WIB
loading...
BPJAMSOSTEK Siap Bayar Berapapun Klaim Korban PHK Akibat Corona
Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jatimr, Dodo Suharto, saat mengikti Webinar bersama Serikat Pekerja se-Jatim, Selasa (12/5/2020). FOTO/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 cukup membuat sejumlah perusahaan terpukul, bahkan tidak sedikit para pekerja harus rela dirumahkan tanpa gaji hingga harus menerima sepucuk surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

(Baca juga: 1.000 Paket Sembako untuk Pekerja Dari BPJAMSOSTEK Jatim )

Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jatim, Dodo Suharto menyebut, dampak dari pandemi ini banyak pekerja peserta BPJAMSOSEK menjadi korban PHK. Sejak Maret 2020, tenaga kerja perserta BPJAMSOSTEK yang ter-PHK tercacat hingga 4.816 orang dan diprediksi akan bertambah.

"Dapat info dari kantor cabang Sidoarjo nambah lagi 5.817 tenaga kerja," katanya usai Webinar bersama Serikat Pekerja se-Jatim, di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jatim, Selasa (12/5/2020).

Dodo mengungkapkan, dari sekian ribu tenaga kerja Jatim yang di PHK didominasi pekerja pada sektor perhotelan, rumah makan dan perusahaan alas kaki. Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan dana untuk pembayaran klaim seluruh pekerja yang terdampak COVID-19.

Sampai April 2020 ini di Jatim sudah disiapkan anggaran mencapai Rp1,1 triliun untuk empat program BPJAMSOSTEK. "Berapapun klaim akan kita bayarkan sesuai aturan yang ada. Jadi kami tidak akan menunda pembayaran manfaat," tegasnya.

Dodo berharap, para pekerja yang menjadi korban PHK dan sudah mengajukan klaim BPJAMSOSTEK nantinya mendaftar kembali menjadi peserta. Hal itu supaya para pekerja meskipun bekerja dirumah tetap mendapatkan perlindungan.

"Jadi kita sarankan mereka juga tetap mendaftar untuk program JKK dan JKM yang iurannya sangat murah, yakni Rp16.800. Dengan demikian mereka tetap terlindungi di masa pandemi Covid-19," tuturnya.

Meski dalam situasi pandemi, kinerja BPJAMSOSTEK Jatim masih menggembirakan. Hingga April 2020, peserta di Jatim masih tumbuh 10 persen. "Masih ada orang yang mendaftar karena orang-orang butuh perlindungan di masa pandemi ini," pungkas Dodo.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)