Mampu Turunkan Stunting, Trenggalek Terapkan Konsep Emo Demo
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kerja keras dan jalan integrasi yang dilakukan Kabupaten Trenggalek menekan stunting mulai membuahkan hasil. Trenggalek menjadi daerah terbaik penurunan angka stunting di Jawa Timur.
Kabupaten Trenggalek dinobatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kabupaten terbaik nomor 1 dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi 2020.
Ada beberapa indikator yang membuat Kabupaten Trenggalek terpilih menjadi daerah terbaik dalam menurunkan angka stunting.
Salah satu kunci keberhasilan menekan stunting adanya gerakan yang melibatkan segenap komponen masyarakat mulai dari masyarakat desa, jajaran pemerintah daerah, sampai pada lembaga swasta yang turut andil dalam pencapaian itu.
Tercatat, sejak 2018 lembaga swasta yang selalu membantu berkontribusi dalam pencapaian ini adalah lembaga Non-Govermental Organization GAIN dari Swiss serta lembaga-lembaga swasta lainnya yang terus aktif di Trenggalek.
Hasil bulan penimbangan balita Kabupaten Trenggalek sempat menunjukkan persentase stunting pada 2018 sebesar 14,9% dan menurun pada tahun 2019 menjadi 13,4%.
Dengan data itu, Kabupaten Trenggalek salah satu wilayah yang menjadi fokus utama intervensi GAIN yang masih menemukan adanya masalah gizi.
Penjabat Perwakilan GAIN di Indonesia Agnes Malipu menuturkan, pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan dan pemda setempat dalam mengubah pola masyarakat.
“Peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui pemahaman tentang gizi dan perubahan perilaku nutrisi di masyarakat. Ada juga upaya-upaya untuk memastikan seluruh masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan makanan yang aman dan bergizi," kata Agnes, Kamis (3/12/2020).
(Baca juga: Situbondo dan Lumajang Jadi Zona Merah COVID-19, Euforia Berlebihan Penyebab Utama)
Saat ini, sudah ada 15 master pelatih Emo Demo tingkat kabupaten, 177 pelatih Emo Demo di tingkat puskesmas serta berhasil melakukan Emo Demo di 390 posyandu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Esti Ayu Nusworini SKM menuturkan, selama ada program Baduta 2.0 di Trenggalek utamanya pada pelaksanaan metode Emo Demo di posyandu, tim dinas kesehatan sangat merasa terbantu ketika berhadapan langsung dengan masyarakat.
(Baca juga: Erupsi Semeru, Kepala BNPB Doni Monardo - Pangdam V Brawijaya Tinjau Pengungsian Hari ini)
“Emo Demo dirasa sangat berpengaruh dalam upaya penurunan stunting yang mana mengarah pada strategi komunikasi perubahan perilaku khususnya terhadap ibu hamil dan ibu balita. Makanya program GAIN berupa Emo Demo juga telah dimasukkan pada profil aksi konvergensi penurunan stunting Kabupaten Trenggalek 2020,” kata Esti.
Kabupaten Trenggalek dinobatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kabupaten terbaik nomor 1 dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi 2020.
Ada beberapa indikator yang membuat Kabupaten Trenggalek terpilih menjadi daerah terbaik dalam menurunkan angka stunting.
Salah satu kunci keberhasilan menekan stunting adanya gerakan yang melibatkan segenap komponen masyarakat mulai dari masyarakat desa, jajaran pemerintah daerah, sampai pada lembaga swasta yang turut andil dalam pencapaian itu.
Tercatat, sejak 2018 lembaga swasta yang selalu membantu berkontribusi dalam pencapaian ini adalah lembaga Non-Govermental Organization GAIN dari Swiss serta lembaga-lembaga swasta lainnya yang terus aktif di Trenggalek.
Hasil bulan penimbangan balita Kabupaten Trenggalek sempat menunjukkan persentase stunting pada 2018 sebesar 14,9% dan menurun pada tahun 2019 menjadi 13,4%.
Dengan data itu, Kabupaten Trenggalek salah satu wilayah yang menjadi fokus utama intervensi GAIN yang masih menemukan adanya masalah gizi.
Penjabat Perwakilan GAIN di Indonesia Agnes Malipu menuturkan, pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan dan pemda setempat dalam mengubah pola masyarakat.
“Peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui pemahaman tentang gizi dan perubahan perilaku nutrisi di masyarakat. Ada juga upaya-upaya untuk memastikan seluruh masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan makanan yang aman dan bergizi," kata Agnes, Kamis (3/12/2020).
(Baca juga: Situbondo dan Lumajang Jadi Zona Merah COVID-19, Euforia Berlebihan Penyebab Utama)
Saat ini, sudah ada 15 master pelatih Emo Demo tingkat kabupaten, 177 pelatih Emo Demo di tingkat puskesmas serta berhasil melakukan Emo Demo di 390 posyandu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Esti Ayu Nusworini SKM menuturkan, selama ada program Baduta 2.0 di Trenggalek utamanya pada pelaksanaan metode Emo Demo di posyandu, tim dinas kesehatan sangat merasa terbantu ketika berhadapan langsung dengan masyarakat.
(Baca juga: Erupsi Semeru, Kepala BNPB Doni Monardo - Pangdam V Brawijaya Tinjau Pengungsian Hari ini)
“Emo Demo dirasa sangat berpengaruh dalam upaya penurunan stunting yang mana mengarah pada strategi komunikasi perubahan perilaku khususnya terhadap ibu hamil dan ibu balita. Makanya program GAIN berupa Emo Demo juga telah dimasukkan pada profil aksi konvergensi penurunan stunting Kabupaten Trenggalek 2020,” kata Esti.
(boy)