Terima Dana DIPA 2021, Bulukumba Harap Bisa Bangun Rumah Sakit

Senin, 30 November 2020 - 18:18 WIB
loading...
Terima Dana DIPA 2021,...
Bupati Bulukumba saat menerima dana DIPA 2021 yang diserahkan langsung oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Foto: Istimewa
A A A
BULUKUMBA - Pemerintah Kabupaten Bulukumba turut menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Transfer ke Daerah, dan Dana Desa (TKDD) dari Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah.

Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali bersama kepala daerah lainnya se-Sulawesi Selatan menerima langsung Dana DIPA tersebut, Pemkab Bulukumba bahkan akan fokus membangun rumah sakit tipe D tahun depan.

Diketahui, AM Sukri Sappewali yang berakhir masa jabatannya sebagai bupati pada Februari 2021 menerima DIPA untuk tahun anggaran 2021. Total Alokasi Dana Transfer diterima Kabupaten Bulukumba sebesar Rp1.065.882.368.000, sementara Dana Desa sebesar Rp110.535.651.000.



Kasubag Publikasi dan Dokumentasi Humas Pemkab Bulukumba , menyampaikan bahwa meski Bupati AM Sukri Sappewali mengakhiri masa jabatannya di awal tahun 2021, namun ia tetap menekankan kepada OPD untuk tetap pada pencapaian program dari visi misi dalam RPJMD periode 2016-2021.

"Tahun 2021 adalah tahun terakhir pelaksanaan program dari visi misi Bupati AM Sukri Sappewali. Salah satunya yang dibangun di tahun terakhir ini adalah rumah sakit tipe D di Kecamatan Bulukumpa," ujarnya.

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, menargetkan realisasi anggaran pada triwulan pertama tahun 2021 bisa mencapai 25 persen. Target tersebut sebagai salah satu metode untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di Sulsel.

"Kita targetkan realisasi anggaran 25 persen di triwulan pertama tahun 2021. Pemerintah pusat sudah menetapkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,05 persen, ini akan ditentukan oleh belanja daerah," kata Nurdin Abdullah, pada Rakor Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Pemprov Sulsel (APBN/PHLN, dan APBD Pemprov Sulsel Triwulan III 2020) dan Penyerahan DIPA Tahun 2021, di Hotel Claro Makassar, Senin, (30/11/2020).

Menurut Nurdin, pertumbuhan ekonomi dominan ditentukan oleh belanja dari APBN dan APBD Sulsel serta Kabupaten Kota se-Sulsel.

"Belanja APBD APBN ini sangat menentukan pertumbuhan kita. Maka, ini adalah pesan moral kepada seluruh pimpinan daerah, kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah, supaya mempersiapkan dengan cepat program-programnya," ujarnya.



Bahkan, kata Nurdin, kalau bisa semua yang berkaitan dengan lelang proyek fisik dilakukan lebih awal, sehingga tidak ada jeda waktu untuk para buruh, tukang dan pemilik toko bangunan memiliki orderan.

"Kalau perlu lelang dini. Kenapa? Kalau cepat direalisasi, tukang bekerja, buruh bekerja, toko bangunan ada order, realisasi anggaran kita juga bisa terukur," ungkapnya.

Lanjutnya fokus APBN tahun 2021 adalah percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi, diantaranya penanganan kesehatan, pemberian perlindungan sosial kepada masyarakat akibat dampak Covid 19, serta membantu pertumbuhan UMKM di berbagai usaha.

Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan pertama dan kedua mengalami penurunan. Namun di triwulan ketiga mengalami kenaikan sebesar 8,18 persen atau tertinggi di Indonesia.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)