Warga dan Santri Banten 'Pukul Mundur' Alat Berat yang Dikawal Pasukan Marinir
loading...
Ratusan warga Padarincang dan para santri menghadang alat berat yang akan membongkar portal lokasi geothermal di Gunung Prakasak, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Serang, Selasa (24/11/2020). Foto iNews TV/Mahesa A
A
A
A
SERANG - Ratusan warga Padarincang dan para santri menghadang alat berat yang akan membongkar portal lokasi geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Gunung Prakasak, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Senin (23/11/2020). Alat berat yang berupa becko tersebut urung membongkar portal yang dibangun warga lantaran massa memblokade jalan dan memaksa untuk memutar balik kendaraan.
(Baca juga : 6 Jam di Gedung Putih, Luhut: Saya Tidak Pernah Membayangkan )
![Warga dan Santri Banten 'Pukul Mundur' Alat Berat yang Dikawal Pasukan Marinir]()
Para warga yang didominasi oleh santri tersebut memblokade Jalan Raya Palima-Cinangka selama kurang lebih dua jam lamanya. Alat berat yang dibawa menggunakan mobil pengangkut tersebut berhasil diputar balikkan meskipun telah dikawal oleh mobil Marinir TNI AL. (Baca: Sadis! Wanita Pemilik Kafe Remang-remang Dibakar Teman Sendiri)
H Doif tokoh masyarakat mengaku, sudah lima tahun menolak proyek yang dijalankan oleh PT Sintesa Banten Geothermal lantaran dinilai merusak lingkungan. “Warga telah memasang portal dengan menggunakan semen tepat di pintu masuk akses Geothermal Padarincang,” kata Doif tokoh masyarakat. (Bisa diklik: Anggota TNI AL Ditembak Orang Tak Dikenal, Ini Kata Kadispen Koarmarda III Sorong)
![Warga dan Santri Banten 'Pukul Mundur' Alat Berat yang Dikawal Pasukan Marinir]()
(Baca juga : Kodam Jaya Dibanjiri Karangan Bunga, Fadli Zon Singgung Era Ahok )
Menurut dia, warga mengancam apabila alat berat tersebut kembali dikerahkan mereka akan terus menghadangnya hingga proyek Geothermal tersebut tidak beraktifitas kembali di Padarincang.
(Baca juga : 6 Jam di Gedung Putih, Luhut: Saya Tidak Pernah Membayangkan )
Para warga yang didominasi oleh santri tersebut memblokade Jalan Raya Palima-Cinangka selama kurang lebih dua jam lamanya. Alat berat yang dibawa menggunakan mobil pengangkut tersebut berhasil diputar balikkan meskipun telah dikawal oleh mobil Marinir TNI AL. (Baca: Sadis! Wanita Pemilik Kafe Remang-remang Dibakar Teman Sendiri)
H Doif tokoh masyarakat mengaku, sudah lima tahun menolak proyek yang dijalankan oleh PT Sintesa Banten Geothermal lantaran dinilai merusak lingkungan. “Warga telah memasang portal dengan menggunakan semen tepat di pintu masuk akses Geothermal Padarincang,” kata Doif tokoh masyarakat. (Bisa diklik: Anggota TNI AL Ditembak Orang Tak Dikenal, Ini Kata Kadispen Koarmarda III Sorong)
(Baca juga : Kodam Jaya Dibanjiri Karangan Bunga, Fadli Zon Singgung Era Ahok )
Menurut dia, warga mengancam apabila alat berat tersebut kembali dikerahkan mereka akan terus menghadangnya hingga proyek Geothermal tersebut tidak beraktifitas kembali di Padarincang.
(sms)
Lihat Juga :
