Mojokerto Gempar, Wanita Tanpa Busana Tewas Penuh Luka Mengapung di Sungai Brantas
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Seorang perempuan ditemukan tewas mengapung di Sungai Brantas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (24/11/2020). Saat ditemukan warga, kondisi jenazah sudah membusuk tanpa memakai busana. (Baca juga: Survei Uinsa, Machfud Arifin-Mujiaman Pecundangi Eri Cahyadi-Armudji )
Sekitar pukul 07.00 WIB, warga setempat menemukan sesosok jenazah yang mengapung di dam Sipon, Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Kondisi jenazah yang sudah membusuk itu berulangkali tergulung aliran air yang cukup deras. Seleng beberapa jam, petugas kepolisian dan relawan melakukan evakuasi.
Lantaran aliran air yang deras, relawan memilih untuk tidak menjeburkan diri ke sungai. Evakuasi jenazah perempuan dewasa itu dilakukan dengan menggunakan tali dan mengaitkannya ke ranting pohon. Meski cukup lama, evakuasi akhirnya berhasil. Jenazah perempuan ini dikirim ke RSUD RA Basoeni, Gedeg beberapa saat setelah dilakukan evakuasi.
Niki, salah satu relawan mengungkapkan, sebelum dilakukan evakuasi, jenazah dalam kondisi tanpa busana. Diperkirakan, perempuan ini meninggal dunia hamper seminggu. Setidaknya, itu bisa dilihat dari kondisi jenazah yang sudah mengembung dan membusuk. (Baca juga: Miris, Satu Keluarga di Labuhanbatu Tertangkap Polisi Akibat Bisnis Sabu )
"Kondisinya sudah membusuk dengan bau yang menyengat. Kulitnya juga sudah mengelupas sehingga sulit dikenali. Diperkirakan ini sudah meninggal dunia semingguan," terang Niki di lokasi evakuasi.
Dam Sipon, kerap kali menjadi tempat jenazah mengapung. Itu karena di dam ini terdapat pusaran air yang cukup dalam. Sehingga, benda apapun yang melewati dam ini, kerap kali berputar di pusaran air. "Evakuasinya juga lebih sulit karena ada pusaran air yang membayakan jika relawan berada di atasnya," katanya. (Baca juga: Prajurit TNI AL Lantamal XIV Terluka Parah, Ditembak OTK di Kota Sorong )
Kapolsek Gedeg, AKP Edy Purwo mengatakan, diperkirakan jenazah perempuan itu hanyut di sungai selama seminggu. Kondisi jenazah yang sudah rusak menandaskan dugaan itu. Karena kondisi jenazah yang rusak, pihaknya sulit untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh.
"Kita hanya bisa melihat jika jenazah itu adalah perempuan. Ciri-ciri tidak bisa lagi dikenali karena memang kondisinya yang sudah rusak. Perkiraan sudah seminggu hanyut di sungai," terang Edy Purwo.
Petugas juga menemukan sejumlah luka di tubuh korban . Namun belum bisa dipastikan penyebab kematian korban. "Luka itu belum kita identifikasi pasti apa penyebabnya. Ini akan dilakukan visum dan akan ketahuan pasti penyebab kematiannya," tandasnya. (Baca juga: Ada Bekas Tapak Kaki di Jalur Evakuasi Merapi, Jejak Macam Tutul? )
Ia meminta segenap masyarakat untuk ikut melakukan identifikasi korban . "Kalau ada tetangga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, khususnya perempuan dewasa, untuk bisa melapor dan melakukan pengecekan," pungkasnya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, warga setempat menemukan sesosok jenazah yang mengapung di dam Sipon, Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Kondisi jenazah yang sudah membusuk itu berulangkali tergulung aliran air yang cukup deras. Seleng beberapa jam, petugas kepolisian dan relawan melakukan evakuasi.
Lantaran aliran air yang deras, relawan memilih untuk tidak menjeburkan diri ke sungai. Evakuasi jenazah perempuan dewasa itu dilakukan dengan menggunakan tali dan mengaitkannya ke ranting pohon. Meski cukup lama, evakuasi akhirnya berhasil. Jenazah perempuan ini dikirim ke RSUD RA Basoeni, Gedeg beberapa saat setelah dilakukan evakuasi.
Niki, salah satu relawan mengungkapkan, sebelum dilakukan evakuasi, jenazah dalam kondisi tanpa busana. Diperkirakan, perempuan ini meninggal dunia hamper seminggu. Setidaknya, itu bisa dilihat dari kondisi jenazah yang sudah mengembung dan membusuk. (Baca juga: Miris, Satu Keluarga di Labuhanbatu Tertangkap Polisi Akibat Bisnis Sabu )
"Kondisinya sudah membusuk dengan bau yang menyengat. Kulitnya juga sudah mengelupas sehingga sulit dikenali. Diperkirakan ini sudah meninggal dunia semingguan," terang Niki di lokasi evakuasi.
Dam Sipon, kerap kali menjadi tempat jenazah mengapung. Itu karena di dam ini terdapat pusaran air yang cukup dalam. Sehingga, benda apapun yang melewati dam ini, kerap kali berputar di pusaran air. "Evakuasinya juga lebih sulit karena ada pusaran air yang membayakan jika relawan berada di atasnya," katanya. (Baca juga: Prajurit TNI AL Lantamal XIV Terluka Parah, Ditembak OTK di Kota Sorong )
Kapolsek Gedeg, AKP Edy Purwo mengatakan, diperkirakan jenazah perempuan itu hanyut di sungai selama seminggu. Kondisi jenazah yang sudah rusak menandaskan dugaan itu. Karena kondisi jenazah yang rusak, pihaknya sulit untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh.
"Kita hanya bisa melihat jika jenazah itu adalah perempuan. Ciri-ciri tidak bisa lagi dikenali karena memang kondisinya yang sudah rusak. Perkiraan sudah seminggu hanyut di sungai," terang Edy Purwo.
Petugas juga menemukan sejumlah luka di tubuh korban . Namun belum bisa dipastikan penyebab kematian korban. "Luka itu belum kita identifikasi pasti apa penyebabnya. Ini akan dilakukan visum dan akan ketahuan pasti penyebab kematiannya," tandasnya. (Baca juga: Ada Bekas Tapak Kaki di Jalur Evakuasi Merapi, Jejak Macam Tutul? )
Ia meminta segenap masyarakat untuk ikut melakukan identifikasi korban . "Kalau ada tetangga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, khususnya perempuan dewasa, untuk bisa melapor dan melakukan pengecekan," pungkasnya.
(eyt)