Drama Hubungan Gelap Berujung Maut di Bantaeng, Begini Kronologisnya
loading...
![Drama Hubungan Gelap...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2020/05/11/713/24221/drama-hubungan-gelap-berujung-maut-di-bantaeng-begini-kronologisnya-tkg.jpg)
Pembunuhan Rosmini di Bantaeng bermotif siri atau malu atas hubungan gelap korban dengan saudara sepupunya. Foto/Ilustrasi
A
A
A
BANTAENG - Motif kasus pembunuhan Rosmini (18) di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, akhirnya terungkap. Perempuan muda ini dibunuh oleh keluarganya sendiri karena 'siri' atau malu atas sebuah aib. Korban diduga memiliki hubungan gelap, bahkan sudah berhubungan intim dengan saudara sepupunya.
Rosmini ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, Sabtu (9/5/2020) lalu. Petugas gabungan dari polsek dan polres mendatangi TKP di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu. Awalnya beredar kabar ada warga yang mengamuk kesurupan di dalam rumah.
Baca Juga: Kisah Ayah yang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Putranya karena Game Online
Selanjutnya Kapolsek Tompobulu bersama tim ke lokasi meminta orang di dalam rumah keluar, namun tidak ada tanggapan. Karena terkesan melawan polisi, petugas pun menembakkan gas air mata ke jendela kaca rumah tersebut.
Peristiwa itu pun menjadi perhatian warga sekitar. Penghuni rumah pun tidak bergeming dan tetap bertahan di dalam rumah. Karena dianggap genting, Kapolsek Tompobulu akhirnya berkoordinasi dengan melaporkan kasus itu ke Kapolres Bantaeng.
Sebab informasi yang beredar, warga yang kesurupan ini menyekap tiga korban. Tiba di lokasi, Kapolres mencoba melakukan tindakan persuasif agar tidak ada kekerasan bahkan memanggil ustasd dan tokoh agama untuk membantu tapi tidak diberi ruang.
Hingga akhirnya mengerahkan personel TNI dan Polri termasuk menyediakan tenaga medis dan ambulans. Beruntung, saat proses negosiasi, salah satu korban penyekapan berinisal I, berhasil meloloskan diri.
"Korban menceritakan ada pembunuhan di dalam rumah tersebut," kata Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri, saat dikonfirmasi di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Senin (11/5/2020).
Petugas meminta warga menjauh dari lokasi, karena penghuni rumah enggan keluar. Petugas gabungan lalu melakukan langkah preventif dan mengeluarkan paksa para terduga pelaku tersebut.
Seluruh terduga pelaku berhasil diamankan lalu dipaksa naik ke mobil polisi. Sedangkan sandera berinsial U dan E mengalami luka serius pada bagian kepala ditangani tim medis.
Rosmini ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, Sabtu (9/5/2020) lalu. Petugas gabungan dari polsek dan polres mendatangi TKP di Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu. Awalnya beredar kabar ada warga yang mengamuk kesurupan di dalam rumah.
Baca Juga: Kisah Ayah yang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Putranya karena Game Online
Selanjutnya Kapolsek Tompobulu bersama tim ke lokasi meminta orang di dalam rumah keluar, namun tidak ada tanggapan. Karena terkesan melawan polisi, petugas pun menembakkan gas air mata ke jendela kaca rumah tersebut.
Peristiwa itu pun menjadi perhatian warga sekitar. Penghuni rumah pun tidak bergeming dan tetap bertahan di dalam rumah. Karena dianggap genting, Kapolsek Tompobulu akhirnya berkoordinasi dengan melaporkan kasus itu ke Kapolres Bantaeng.
Sebab informasi yang beredar, warga yang kesurupan ini menyekap tiga korban. Tiba di lokasi, Kapolres mencoba melakukan tindakan persuasif agar tidak ada kekerasan bahkan memanggil ustasd dan tokoh agama untuk membantu tapi tidak diberi ruang.
Hingga akhirnya mengerahkan personel TNI dan Polri termasuk menyediakan tenaga medis dan ambulans. Beruntung, saat proses negosiasi, salah satu korban penyekapan berinisal I, berhasil meloloskan diri.
"Korban menceritakan ada pembunuhan di dalam rumah tersebut," kata Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri, saat dikonfirmasi di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Senin (11/5/2020).
Petugas meminta warga menjauh dari lokasi, karena penghuni rumah enggan keluar. Petugas gabungan lalu melakukan langkah preventif dan mengeluarkan paksa para terduga pelaku tersebut.
Seluruh terduga pelaku berhasil diamankan lalu dipaksa naik ke mobil polisi. Sedangkan sandera berinsial U dan E mengalami luka serius pada bagian kepala ditangani tim medis.