Sudah Enam Kepala Daerah di Pulau Jawa Terinfeksi COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Keganasan COVID-19 tak pandang bulu menyerang siapa saja. Tak peduli pejabat ataupun rakyat. Terbukti, para pejabat, termasuk kepala daerah atau wakil kepala daerah turut menjadi korban ganasnya virus yang asal muasalnya dari Wuhan, China tersebut.
Data yang dikumpulkan SINDOnews.com menyebutkan, lima kepala daerah terinfeksi positif COVID-19. YaituWali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Pemalang Junaedi dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Kasus terakhir adalah Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin.
Ade Yasin mengonfirmasi dirinya terpapar COVID-19 setelah menjalani swab test. Konfirmasi tersbut disampaikan Ade melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (18/11/2020) lalu. (Baca juga: Bupati Bogor Positif COVID-19, Gubernur Jabar: Semangat Bu Ade! )
Ade Yasin mengaku sempat merasakan demam pada Sabtu (14/11/2020) pekan lalu. Dia pun langsung meminta petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melakukan swab test kepada dirinya.
"Empat hari yang lalu saya swab hasilnya negatif. Tapi, sorenya saya merasakan demam, tapi gak panas. Akhirnya, saya meminta swab lagi dan hasilnya positif Corona hari ini," kata Ade.
Diketahui, sebelum Ade, sejumlah kepala daerah lain di Jabar juga dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 hingga akhirnya mereka sembuh setelah menjalani isolasi dan perawatan intensif.(Baca juga: Bupati Pemalang dan Istri serta Sekda Positif COVID-19 )
Berdasarkan catatan SINDOnews, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi kepala daerah pertama di Jabar yang terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Bima dinyatakan terinfeksi COVID-19 setelah menjalani tes 17 Maret dan keluar hasilnya 19 Maret 2020 lalu.
Kepastian Bima terjangkit COVID-19 disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno melalui keterangan tertulisnya, Jumat (20/3/2010) dini hari.
Tak lama kemudian, warga Jabar dibuat heboh dengan pengumuman dua kepala daerah lainnya yang juga terkonfirmasi positif COVID-19, yakni Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. (Baca juga: Jika Dipecat dari PDI Perjuangan, Seno: Saya Tetap Melawan Risma! )
Keduanya mengumumkan diri positif COVID-19 tak lama setelah kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar di Karawang, 9 Maret 2020 lalu yang akhirnya menjadi klaster pertama penyebaran COVID-19 yang terdeteksi di Provinsi Jabar.
Data yang dikumpulkan SINDOnews.com menyebutkan, lima kepala daerah terinfeksi positif COVID-19. YaituWali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Pemalang Junaedi dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Kasus terakhir adalah Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin.
Ade Yasin mengonfirmasi dirinya terpapar COVID-19 setelah menjalani swab test. Konfirmasi tersbut disampaikan Ade melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (18/11/2020) lalu. (Baca juga: Bupati Bogor Positif COVID-19, Gubernur Jabar: Semangat Bu Ade! )
Ade Yasin mengaku sempat merasakan demam pada Sabtu (14/11/2020) pekan lalu. Dia pun langsung meminta petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melakukan swab test kepada dirinya.
"Empat hari yang lalu saya swab hasilnya negatif. Tapi, sorenya saya merasakan demam, tapi gak panas. Akhirnya, saya meminta swab lagi dan hasilnya positif Corona hari ini," kata Ade.
Diketahui, sebelum Ade, sejumlah kepala daerah lain di Jabar juga dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 hingga akhirnya mereka sembuh setelah menjalani isolasi dan perawatan intensif.(Baca juga: Bupati Pemalang dan Istri serta Sekda Positif COVID-19 )
Berdasarkan catatan SINDOnews, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi kepala daerah pertama di Jabar yang terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Bima dinyatakan terinfeksi COVID-19 setelah menjalani tes 17 Maret dan keluar hasilnya 19 Maret 2020 lalu.
Kepastian Bima terjangkit COVID-19 disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno melalui keterangan tertulisnya, Jumat (20/3/2010) dini hari.
Tak lama kemudian, warga Jabar dibuat heboh dengan pengumuman dua kepala daerah lainnya yang juga terkonfirmasi positif COVID-19, yakni Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. (Baca juga: Jika Dipecat dari PDI Perjuangan, Seno: Saya Tetap Melawan Risma! )
Keduanya mengumumkan diri positif COVID-19 tak lama setelah kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar di Karawang, 9 Maret 2020 lalu yang akhirnya menjadi klaster pertama penyebaran COVID-19 yang terdeteksi di Provinsi Jabar.