Sudah Enam Kepala Daerah di Pulau Jawa Terinfeksi COVID-19

Jum'at, 20 November 2020 - 11:13 WIB
loading...
Sudah Enam Kepala Daerah di Pulau Jawa Terinfeksi COVID-19
Keganasan virus corona atau COVID-19 menyerang tak pandang bulu, termasuk enam kepala daerah di Pulau Jawa.Foto/ilustrasi
A A A
SURABAYA - Keganasan COVID-19 tak pandang bulu menyerang siapa saja. Tak peduli pejabat ataupun rakyat. Terbukti, para pejabat, termasuk kepala daerah atau wakil kepala daerah turut menjadi korban ganasnya virus yang asal muasalnya dari Wuhan, China tersebut.

Data yang dikumpulkan SINDOnews.com menyebutkan, lima kepala daerah terinfeksi positif COVID-19. YaituWali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Pemalang Junaedi dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Kasus terakhir adalah Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin.

Ade Yasin mengonfirmasi dirinya terpapar COVID-19 setelah menjalani swab test. Konfirmasi tersbut disampaikan Ade melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (18/11/2020) lalu. (Baca juga: Bupati Bogor Positif COVID-19, Gubernur Jabar: Semangat Bu Ade! )

Ade Yasin mengaku sempat merasakan demam pada Sabtu (14/11/2020) pekan lalu. Dia pun langsung meminta petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melakukan swab test kepada dirinya.

"Empat hari yang lalu saya swab hasilnya negatif. Tapi, sorenya saya merasakan demam, tapi gak panas. Akhirnya, saya meminta swab lagi dan hasilnya positif Corona hari ini," kata Ade.

Diketahui, sebelum Ade, sejumlah kepala daerah lain di Jabar juga dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 hingga akhirnya mereka sembuh setelah menjalani isolasi dan perawatan intensif.(Baca juga: Bupati Pemalang dan Istri serta Sekda Positif COVID-19 )

Berdasarkan catatan SINDOnews, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi kepala daerah pertama di Jabar yang terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Bima dinyatakan terinfeksi COVID-19 setelah menjalani tes 17 Maret dan keluar hasilnya 19 Maret 2020 lalu.

Kepastian Bima terjangkit COVID-19 disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno melalui keterangan tertulisnya, Jumat (20/3/2010) dini hari.

Tak lama kemudian, warga Jabar dibuat heboh dengan pengumuman dua kepala daerah lainnya yang juga terkonfirmasi positif COVID-19, yakni Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. (Baca juga: Jika Dipecat dari PDI Perjuangan, Seno: Saya Tetap Melawan Risma! )

Keduanya mengumumkan diri positif COVID-19 tak lama setelah kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar di Karawang, 9 Maret 2020 lalu yang akhirnya menjadi klaster pertama penyebaran COVID-19 yang terdeteksi di Provinsi Jabar.

Melalui akun Instagram pribadinya @kangyanamulyana, Yana mengumumkan dirinya positif COVID-19, Rabu 23 Maret 2020.

"Saya Yana Mulyana, Wakil Wali Kota Bandung, setelah mengalami demam dan melakukan tes COVID-19 beberapa hari lalu dan hari ini hasilnya telah keluar. Dan saya dinyatakan positif COVID-19," kata Yana kala itu.

Tak lama setelah Yana Mulyana mengumumkan dirinya terpapar COVID-19, di hari yang sama, Selasa 23 Maret 2020, Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana pun mengumumkan dirinya positif COVID-19 melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @cellicanurrachadiana.(Baca juga: Tangis Calon Bupati Sidoarjo Pecah Saat Bersimpuh di Kaki Gurunya )

"Baru saja tadi saya mendapatkan hasil pemeriksaan swab test yang dilakukan 14 orang secara mandiri, 5 orang dinyatakan positif. Hal ini sudah saya sampaikan kepada bapak gubernur dan pihak-pihak terkait sehingga tentunya pada hari ini saya dan 4 orang lainnya melakukan isolasi di rumah sakit," kata Cellica.

Dari Jawa Tengah juga dilaporkan, sejumlah kepala daerah terpapar COVID-19. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang saat ini kembali maju Pilkada Semarang juga sempat menjalani perawatan di RSUP dr Kariadi Semarang selama satu pekan karena COVID-19. Pihak keluarga telah memberikan penjelasan kepada publik perihal hasil swab Hendrar Prihadi yang menunjukkan positif COVID-19.



Bupati Pemalang, Jawa Tengah Junaedi dan istri Irna Styawati dinyatakan positif COVID-19. Selain Bupati dan istri, Sekda Pemalang Muhamammad Arifin dan satu pejabat eselon II juga dinyatakan positif COVID-19.

Ini ditegaskan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemalang Tutuko Rahardjo, bupati dan istri serta sekda dan pejabat eselon II masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). "Saat ini keempatnya sudah menjalani perawatan dan karantina di Rumah Sakit dr M Ashari," katanya.

Dari Jawa Timur diberitakan, COVID-19 merenggut nyawa Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin. Pejabat yang akrab disapa Cak Nur itu meninggal Sabtu (22/8/2020) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat meninggal dunia, Cak Nur menjabat sebagai Plt Bupati Sidoarjo karena Saiful Illah dipenjara.(Baca juga: Hasil Swab, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin Positif COVID-19 )

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, Nur Ahmad Syaifuddin dirawat di RSUD Sidoarjo sejak Sabtu pagi (22/8/2020). Menurutnya, almarhum hari ini menjalani perawatan di rumah sakit. Hanya saja belum ada yang tahu penyakit apa yang diderita almarhum yang juga Plt Bupati Sidoarjo ini.

Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sempat dikabarkan terpapar. Pria yang akrab disapa WS ini menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Namun pada akhirnya hasil swab test menyatakan WS negatif.

Menyikapi fenomena kepala daerah terkonfirmasi positif COVID-19, Ketua Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, Daud Achmad mengatakan, fenomena tersebut harus menjadi cerminan masyarakat bahwa COVID-19 itu dapat menyerang siapapun, termasuk kepala daerah.

Dia menegaskan, masyarakat bersama pemerintah merupakan garda terdepan melawan COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan. Terlebih, kata Daud, banyak bukti ilmiah menunjukkan bahwa penerapan protokol kesehatan efektif dalam mencegah penularan COVID-19.

"Masyarakat wajib mematuhi semua ketentuan AKB. Kemudian, masyarakat harus konsisten menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19 karena masyarakat bersama pemerintah adalah garda terdepan melawan COVID-19," katanya.

Sementara itu, dari Yogyakarta belum ada laporan kepala daerah yang terkonfirmasi COVID-19. "Belum ada laporan kepala daerah baik bupati atau Walikota di DIY yang terkonfirmasi positif COVID-19," terang Juru bicara Pemda DIY Untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih kepada SindoNews Kamis (19/11/2020).

Dijelaskannya, upaya menyadarkan masyarakat pentingnya protokol kesehatan terus dilakukan. Hal ini termasuk di tempat tempat umum serta lokasi wisata. "Namun memang masih ada penambahan kasus baru. Karena upaya tracing masif dilakukan ketika terjadi kasus baru," katanya.

Ketika disinggung mengenai pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Berty mengaku belum bisa menjawabnya. Hanya saja, pihaknya yakin semua kepala daerah di Gunungkidul sudah menjalankan protokol kesehatan. " Kami yakin Semua kepala daerah menjalankan protokol kesehatan," pungkasnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1906 seconds (0.1#10.140)