La Nyalla Usul KPU Sulut Datangi Pemilih Cegah Partisipasi Minim di Pilkada
loading...
A
A
A
MANADO - Ketua Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) Republik Indonesia , La Nyalla Mattalitti mengusulkan kepada KPU Sulawesi Utara (Sulut) agar secara proaktif mendatangi setiap pemilih guna mencegah minimnya partisipasi masyarakat saat Pilkada 9 Desember nanti.
“Saya ada sedikit usulan yang mungkin bisa dipakai oleh KPU, mencegah jangan sampai nanti pada saat pemilihan tanggal 9 Desember, tingkat kehadiran itu di bawah 50% bahkan yang hadir kemungkinan hanya 35 – 40% itu hasil survei yang sudah dibuat,” ungkapnya saat menjadi keynote speaker acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan DPD RI, di Ruang Mapalus Kantor Gubernur, Senin (16/11/2020). (Baca Juga: Olly-Steven Menang Telak Didebat Publik Tahap II)
Untuk itu cara mengatasinya, dia berharap KPU dengan menggerakan aparatnya dan perangkatnya untuk mendatangi daerah pemilih. “Pemilih-pemilih itu didatangi, dikasih surat suara, disuruh coblos di situ kemudian dimasukkan dalam kotak, mungkin dengan cara seperti itu lebih banyak pemilih yang akan hadir,” sarannya.
Mengangkat tema “Merawat Kerukunan di Tengah Pandemi COVID-19 dan Pilkada Sulut”, FGD berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (Baca Juga: Senator Minta Pilkada di Zona Merah dan Hitam Ditunda)
Pada kesempatan tersebut La Nyalla juga menjelaskan bahwa tujuan utama dari keberadaan DPD RI dilihat dari sejauh mana keberpihakan anggota DPD kepada setiap daerah. “Keberpihakan kita kepada daerah adalah ukuran utama keberadaan kita sebagai senator,” ungkapnya.
Ketua DPD RI juga menuturkan bahwa maksud dari kegiatan ini tak lain adalah untuk menciptakan kerukunan umat beragama di masa pilkada termasuk juga di dalamnya penanganan COVID-19. “DPD menyelenggarakan kegiatan FGD ini untuk mewujudkan kerukunan beragama melalui Pilkada 2020 dimasa pandemi COVID-19,” bebernya.
La Nyalla juga meyakini bahwa dengan terlaksananya pilkada yang aman dan damai maka akan menciptakan pemimpin yang berkualitas. (Baca Juga: Kepemimpinan Nasional Berbasis Kepala Daerah, Jokowi sebagai Role Model)
Di tempat yang sama, Pjs Gubernur Sulut, Agus Fatoni menyambut baik kedatangan dari DPD RI di Sulut serta mengapresiasi pelaksanan kegiatan FGD ini. “Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan FGD ini serta serangkaian kegiatan strategis dan bernilai penting di Provinsi Sulut,” katanya.
Dia menjelaskan langkah yang dilakukan Pemprov Sulut untuk menjaga kerukunan di tengah pandemi COVID-19 dan pilkada adalah dengan terus melakukan koordinasi baik dengan Forkopimda maupun dengan FKUB dan BKSAUA. “Bersama forkopimda juga kita terus melakukan koordinasi melakukan kerja bersama, terus di Sulut ini ada FKUB dan BKSAUA,” sambungnya.
Lebih dalam juga terkait dengan penanganan COVID-19, Fatoni menuturkan bahwa Pemprov Sulut terus berupaya menekan laju penyebaran COVID-19 dengan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
“Saya ada sedikit usulan yang mungkin bisa dipakai oleh KPU, mencegah jangan sampai nanti pada saat pemilihan tanggal 9 Desember, tingkat kehadiran itu di bawah 50% bahkan yang hadir kemungkinan hanya 35 – 40% itu hasil survei yang sudah dibuat,” ungkapnya saat menjadi keynote speaker acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan DPD RI, di Ruang Mapalus Kantor Gubernur, Senin (16/11/2020). (Baca Juga: Olly-Steven Menang Telak Didebat Publik Tahap II)
Untuk itu cara mengatasinya, dia berharap KPU dengan menggerakan aparatnya dan perangkatnya untuk mendatangi daerah pemilih. “Pemilih-pemilih itu didatangi, dikasih surat suara, disuruh coblos di situ kemudian dimasukkan dalam kotak, mungkin dengan cara seperti itu lebih banyak pemilih yang akan hadir,” sarannya.
Mengangkat tema “Merawat Kerukunan di Tengah Pandemi COVID-19 dan Pilkada Sulut”, FGD berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (Baca Juga: Senator Minta Pilkada di Zona Merah dan Hitam Ditunda)
Pada kesempatan tersebut La Nyalla juga menjelaskan bahwa tujuan utama dari keberadaan DPD RI dilihat dari sejauh mana keberpihakan anggota DPD kepada setiap daerah. “Keberpihakan kita kepada daerah adalah ukuran utama keberadaan kita sebagai senator,” ungkapnya.
Ketua DPD RI juga menuturkan bahwa maksud dari kegiatan ini tak lain adalah untuk menciptakan kerukunan umat beragama di masa pilkada termasuk juga di dalamnya penanganan COVID-19. “DPD menyelenggarakan kegiatan FGD ini untuk mewujudkan kerukunan beragama melalui Pilkada 2020 dimasa pandemi COVID-19,” bebernya.
La Nyalla juga meyakini bahwa dengan terlaksananya pilkada yang aman dan damai maka akan menciptakan pemimpin yang berkualitas. (Baca Juga: Kepemimpinan Nasional Berbasis Kepala Daerah, Jokowi sebagai Role Model)
Di tempat yang sama, Pjs Gubernur Sulut, Agus Fatoni menyambut baik kedatangan dari DPD RI di Sulut serta mengapresiasi pelaksanan kegiatan FGD ini. “Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan FGD ini serta serangkaian kegiatan strategis dan bernilai penting di Provinsi Sulut,” katanya.
Dia menjelaskan langkah yang dilakukan Pemprov Sulut untuk menjaga kerukunan di tengah pandemi COVID-19 dan pilkada adalah dengan terus melakukan koordinasi baik dengan Forkopimda maupun dengan FKUB dan BKSAUA. “Bersama forkopimda juga kita terus melakukan koordinasi melakukan kerja bersama, terus di Sulut ini ada FKUB dan BKSAUA,” sambungnya.
Lebih dalam juga terkait dengan penanganan COVID-19, Fatoni menuturkan bahwa Pemprov Sulut terus berupaya menekan laju penyebaran COVID-19 dengan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
(nic)