Kerangka Manusia Tergantung di Hutan Blitar Ketemu Keluarganya

Sabtu, 14 November 2020 - 19:23 WIB
loading...
Kerangka Manusia Tergantung di Hutan Blitar Ketemu Keluarganya
Kerangka manusia yang tergantung di atas sebuah pohon kawasan Gunung Gedang, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar terungkap. Korban bernama Jemangin (53). Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BLITAR - Misteri kerangka manusia yang tergantung di atas sebuah pohon kawasan Gunung Gedang, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar terungkap. Kerangka berjenis kelamin laki laki tersebut ternyata bernama Jemangin (53) warga Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.

Identitas yang bersangkutan terungkap setelah ada salah seorang warga mendatangi kepolisian dan melapor kehilangan anggota keluarga. "Identitas yang bersangkutan (kerangka mayat) telah berhasil diungkap," ujar Paur Humas Polres Blitar Bripka Didik Dwi, Sabtu (14/11/2020). (Baca juga: Minim Petunjuk, Misteri Kerangka Manusia Tergantung di Pohon Belum Terungkap)

Saat ditemukan pencari bunga anggrek pada 29 Oktober lalu, mayat manusia yang nyaris tinggal kerangka tersebut, dalam posisi tergantung di atas pohon. Seutas tali menjerat batang lehernya yang tinggal tulang belulang. Melihat kondisinya usia kematian diperkirakan lebih dari 10 hari. (Baca juga: Bikin Merinding, Kisah Mobil Tersesat di Hutan Angker Usai Bertemu Perempuan Misterius)

Di dekat lokasi mayat, petugas hanya menemukan sebuah tas ransel warna hitam. Isinya sarung cokelat motif kotak kotak, kemeja batik warna krem,sandal slop hitam, pencukur rambut dan charger ponsel warna putih. Tidak satupun ditemukan identitas. Petugas juga tidak menemukan tanda bekas kekerasan.

Menurut Didik, yang datang ke kantor polisi adalah anak korban. "Yang bersangkutan menyampaikan ciri ciri yang mengarah pada mayat yang ditemukan," kata Didik. Disampaikan juga sudah beberapa bulan korban pergi dari rumah tanpa pamit. Yang bersangkutan meninggalkan rumah karena alasan perselisihan di keluarga.

Pihak keluarga, kata anak korban sudah berusaha mencari. Akan tetapi tidak berhasil menemukan. "Setelah dilakukan visum, ternyata hasilnya cocok," terang Didik. Untuk memastikan kebenaran informasi petugas sempat melakukan pembongkaran makam. Sebab sebelumnya setelah 3 hari tidak ada keluarga yang mencari, kerangka jenazah tersebut dimakamkan petugas rumah sakit Wlingi.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3863 seconds (0.1#10.140)