Belum Tempuh Jalur Hukum, Burhanudin Muhtadi Tunggu Jawaban Pencatut Nama Indikator
loading...
A
A
A
PALANGKARAYA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia besutan Burhanudin Muhtadi belum mengambil langkah hukum atas beredarnya data survei mengukur elektabilitas peserta Pilkada Kalimantan Tengah yang seolah-olah mengatasnamakan lembaga surveinya.
Informasi data survei yang dimaksud dalam bentuk gambar/grafik (capture) tabel perolehan suara 2 (dua) Paslon Pilkada Provinsi Kalteng , khususnya melalui media sosial (Facebook) yang mengatasnamakan dirinya Indikator Pusat Kajian Opini Publik.
Divisi Komunikasi dan Media Indikator Politik Indonesia, F Hidayat mengatakan pihaknya masih menunggu permohonan maaf dari pihak yang telah menyebarkan informasi tersebut dan meminta segera mencabut dan menghapusnya dari status facebook yang pernah ditayangkan. “Kami masih menunggu tanggapan dari yang bersangkutan dulu,” kata Hidayat, Sabtu (7/11/2020).
Hidayat menekankan bahwa Indikator tidak pernah mempublikasikan data survei Pilkada Kalimantan Tengah, baik dalam bentuk gambar, grafis dan sejenisnya. (Baca: Masuk Zona Bahaya, Warga Cangkringan Mulai Mengungsi ke Barak).
Hidayat juga meluruskan bahwa nama Indikator Pusat Kajian Opini Publik yang tertera dalam infografik yang disebarkan, bukan dan tidak ada hubungan samansekali dengan lembaga Indikator Politik Indonesia pimpinan Burhanudin Muhtadi. "Sebagai informasi, logo, identitas dan publikasi Indikator Politik Indonesia bisa dicek di web resmi: www.indikator.co.id," kata Hidayat.
Hidayat menduga ada pihak yang dengan sengaja menggunakan nama Indikator untuk menegaskan seakan-akan nama Indikator Pusat Kajian Opini Publik tersebut adalah bagian dari Indikator Politik Indonesia. “Oleh sebab itu kami meminta pihak bersangkutan untuk segera mencabut, menghapus, postingan gambar tersebut dan meminta maaf,” tegas Hidayat. (Baca: Viral, Pria Dewasa Tendang Balita hingga Terjengkang di Cileunyi Bandung).
Pihaknya juga mengharapkan lembaga yang menamakan dirinya Indikator Pusat Kajian Opini Publik tersebut juga segera memberikan penjelasan agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah.
Berikut adalah beberapa akun facebook yang menayangkan table/grafik data survei yang mengatasnamakan Indikator https://www.facebook.com/photo?fbid=136499274892132&set=pcb.1261047274250166 .
Kemudian https://www.facebook.com/photo?fbid=1271707046562633&set=pcb.1679832815509928 atau https://www.facebook.com/saras.bhocill, dan https://www.facebook.com/photo?fbid=3928533317181132&set=pcb.3928533463847784 atau https://www.facebook.com/darius.jatta.
Informasi data survei yang dimaksud dalam bentuk gambar/grafik (capture) tabel perolehan suara 2 (dua) Paslon Pilkada Provinsi Kalteng , khususnya melalui media sosial (Facebook) yang mengatasnamakan dirinya Indikator Pusat Kajian Opini Publik.
Divisi Komunikasi dan Media Indikator Politik Indonesia, F Hidayat mengatakan pihaknya masih menunggu permohonan maaf dari pihak yang telah menyebarkan informasi tersebut dan meminta segera mencabut dan menghapusnya dari status facebook yang pernah ditayangkan. “Kami masih menunggu tanggapan dari yang bersangkutan dulu,” kata Hidayat, Sabtu (7/11/2020).
Hidayat menekankan bahwa Indikator tidak pernah mempublikasikan data survei Pilkada Kalimantan Tengah, baik dalam bentuk gambar, grafis dan sejenisnya. (Baca: Masuk Zona Bahaya, Warga Cangkringan Mulai Mengungsi ke Barak).
Hidayat juga meluruskan bahwa nama Indikator Pusat Kajian Opini Publik yang tertera dalam infografik yang disebarkan, bukan dan tidak ada hubungan samansekali dengan lembaga Indikator Politik Indonesia pimpinan Burhanudin Muhtadi. "Sebagai informasi, logo, identitas dan publikasi Indikator Politik Indonesia bisa dicek di web resmi: www.indikator.co.id," kata Hidayat.
Hidayat menduga ada pihak yang dengan sengaja menggunakan nama Indikator untuk menegaskan seakan-akan nama Indikator Pusat Kajian Opini Publik tersebut adalah bagian dari Indikator Politik Indonesia. “Oleh sebab itu kami meminta pihak bersangkutan untuk segera mencabut, menghapus, postingan gambar tersebut dan meminta maaf,” tegas Hidayat. (Baca: Viral, Pria Dewasa Tendang Balita hingga Terjengkang di Cileunyi Bandung).
Pihaknya juga mengharapkan lembaga yang menamakan dirinya Indikator Pusat Kajian Opini Publik tersebut juga segera memberikan penjelasan agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah.
Berikut adalah beberapa akun facebook yang menayangkan table/grafik data survei yang mengatasnamakan Indikator https://www.facebook.com/photo?fbid=136499274892132&set=pcb.1261047274250166 .
Kemudian https://www.facebook.com/photo?fbid=1271707046562633&set=pcb.1679832815509928 atau https://www.facebook.com/saras.bhocill, dan https://www.facebook.com/photo?fbid=3928533317181132&set=pcb.3928533463847784 atau https://www.facebook.com/darius.jatta.
(nag)