Paslon Bicara Atasi Dampak Kesehatan dan Ekonomi COVID-19 hingga Budaya

Sabtu, 07 November 2020 - 16:16 WIB
loading...
Paslon Bicara Atasi Dampak Kesehatan dan Ekonomi COVID-19 hingga Budaya
Debat publik tahap I Pilkada Solo yang digelar di The Sunan Hotel Solo, Jumat (6/11/2020). Foto/Ist
A A A
SOLO - Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut ada dua tantangan besar, yakni mengatasi dampak kesehatan dan ekonomi COVID-19, serta keberlangsungan Solo sebagai Kota Budaya.

Hal itu disampaikan Gibran saat debat publik tahap I Pilkada Solo yang digelar di The Sunan Hotel Solo, Jumat (6/11/2020). Calon Wali Kota Solo yang berpasangan dengan Teguh Prakosa ini menyebut, pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada persoalan ekonomi.

Gibran mengulas soal pandemi COVID-19 yang kini menjadi permasalahan global. Oleh karena itu, selain 3M, Solo perlu mempersiapkan prosedur adaptasi kebiasaan baru.

"Oleh karenanya perlu percepatan pemulihan kesehatan dan ekonomi. Kesehatan kita perlu konsisten 3M adaptasi kebiasaan baru, peningkatan pelayanan Puskesmas, dan RSUD di Kota Solo. Ketiga kita harus tingkatkan semangat gotong royong dan solidaritas warga melalui program Tangga Jogo Tonggo dan Kampung Siaga COVID-19," ucap Gibran.

Soal dampak ekonomi, Gibran mempersiapkan skema restrukturasi kredit, kelonggaran pembayaran pajak daerah dan retribusi UMKM. "Untuk membuka peluang kita membuat creative hub untuk anak muda di Solo, UMKM di Solo bisa naik kelas. Jika warga sehat ekonomi kuat," katanya.

Sementara itu paslon nomor urut 2 Bagyo Wahyono dan FX Supardjo ( Bajo) menyampaikan visi Solo yang satu, yaitu tercapainya sandang, pangan dan papan. Menurut Bajo, Solo harus kembali menjaga adat timur. Juga soal toleransi.

Untuk sandang, Bajo ingin memulai dengan menggunakan lurik dan batik sebagai pakaian adat Solo. Bajo ingin menghidupkan ekonomi kerakyatan tradisional dan UMKM. Sedangkan untuk papan Bajo ingin membangun rumah di bantaran sungai, khususnya bagi warga yg kurang mampu. "Kami melihat di bantaran Sungai daerah Semanggi masih banyak lahan yang dapat digunanakan," ujar Bagyo.

Debat pertama mengambil tema "Mengembangkan Kota Solo sebagai Kota Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan yang Adil dan Merata di Era Digital". Materi debat antara lain persoalan daerah, pelayanan publik, penajaman visi misi, kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan, dan pengendalian COVID-19.

"Sudah disepakati debat tetap memakai masker. Jadi debatnya tetap memakai masker dan tidak dilepas," kata ketua KPU Solo, Nurul Sutarti. Menurutnya masker merupakan salah satu bagian dari komitmen pasangan calon terkait penerapan protokol kesehatan. Sebab, Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2089 seconds (0.1#10.140)