Polisi Ultimatum Pembunuh Remaja di Jalan Dago Bandung Serahkan Diri

Sabtu, 07 November 2020 - 06:40 WIB
loading...
Polisi Ultimatum Pembunuh Remaja di Jalan Dago Bandung Serahkan Diri
Polisi mengancam pembunuh remaja di Jalan Dago Bandung segera menyerahkan diri.Foto/dok
A A A
BANDUNG - Petugas Polsek Lengkong meminta para palaku pembunuhan terhadap Sanu Sandani, remaja 17 tahun di Jalan Ir H Djuanda atau Dago, Kota Bandung pada Minggu (1/11/2020) dini hari menyerahkan diri. Jika tidak, polisi akan memburu mereka dan melakukan tindakan tegas terukur atau ditembak.

Ultimatum terhadap para pelaku tersebut dilontarkan Kasat Reskim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri. "Iya dong (petugas akan memberikan tindakan tegas dan terukur jika para pelaku tak menyerahkan diri," kata Galih.

Sementara itu, Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto mengimbau para pelaku yang menghabisi nyawa korban Sanu Sandani secara sadis itu menyerahkan diri. "Untuk pelaku diimbau menyerahkan diri," kata Hendra Virmanto. (Baca juga: Pria Tewas di Tepi Jalan Dago Diduga Dibunuh, Wajah dan Kepalanya Terluka )

Saat ini, ujar Kompol Hendra, penyidik Unit Reskrim Polsek Coblong dibantu Satreskrim Polrestabes Bandung masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut dan menangkap para pelakunya.

Sampai saat ini, selain telah memeriksa 11 saksi dan mengamankan tiga rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, polisi juga telah melakukan prarekonstruksi pada Selasa (3/11/2020).

Hasil prarekonstruksi diketahui, kronologi kejadian tersebut berawal saat korban bersama teman-temannya menenggak minuman keras di rumah salah satu saksi.

Kemudian, korban dan teman-temannya berboncengan menggunakan sepeda motor main ke kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat hingga pukul 24.00 WIB. Setelah itu, mereka pergi ke arah Dago atas. (Baca juga: Pangdam Siliwangi Resmikan Barak Siaga VVIP Pengamanan Presiden )

Saat tiba di kawasan Dago atas, tepatnya dekat Hotel Sheraton, mereka berpapasan dengan beberapa anak muda yang sedang nongkrong. Anak-anak muda nongkrong itu mengendarai motor.

Saat saksi dan korban melihat anak-anak muda nongkrong tersebut, mereka memutar balik arah kendaraan. Namun anak-anak muda yang diduga pelaku pembunuhan tersebut, mengeejar korban dan teman-temannya.

Tiba di lokasi kejadian Jalan Dago depan Masjid Al Ihsan Dago atau Darul Hikam, para pelaku berhasil mengejar dan memukuli korban dengan menggunakan kayu dan batu.

Sedangkan teman-teman korban sembunyi di gorong-gorong. Korban tidak sempat sembunyi sehingga tak berdaya dihujani pukulan. Setelah korban tak sadarkan diri, para pelaku kabur.

Keesokan harinya, korban ditemukan tak bernyawa dengan wajah dan kepala terluka parah. Dari lokasi kejadian, petugas kepolisian mengamankan balok kayu, batu, dan dan batako yang terdapat bercak darah.

Sementara, satpam perumahan di sekitar lokasi kejadian mengatakan, pada Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 02.00 WIB, mendengar orang-orang berteriak-teriak sambil mengejar seseorang.

Namun saat itu, saksi memeriksa kejadian tersebut. Sebab kebetulan di pos jaga hanya dirinya yang bertugas. Dia juga mengaku tidak tahu persoalan atau kejadian apa yang menyebabkan para pemuda itu berteriak.

"Saat itu saya melihat ada beberapa orang pemuda berlarian dari atas ke bawah seperti mengejar seseorang sambil berteriak-teriak. Saya kira hanya bercanda. Saya tidak mengecek lantaran di pos hanya seorang diri menjaga kompleks," ujar saksi yang enggan disebutkan namanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1581 seconds (0.1#10.140)