Angka Melahirkan Tinggi, Cimahi Kota Kepadatan Tertinggi di Indonesia

Jum'at, 06 November 2020 - 02:51 WIB
loading...
Angka Melahirkan Tinggi, Cimahi Kota Kepadatan Tertinggi di Indonesia
Foto ilustrsi
A A A
CIMAHI - Data dari Januari sampai September 2020 menunjukkan angka ibu melahirkan di Kota Cimah i cukup tinggi, yakni mencapai 7.669. Data itu bahkan bisa lebih tinggi lagi karena baru laporan dari 13 Puskesmas se-Kota Cimahi, belum termasuk data yang melahirkan di klinik swasta dan fasilitas kesehatan lainnya.

"Kalau digabung dengan data ibu melahirkan di klinik swasta dan fasilitas kesehatan lainnya, pasti lebih tinggi angkanya," terang Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Cimahi, Dikke Suseno, Kamis (5/11/2020). (Baca juga: Dua Kali Gagal Lelang, MPP Cimahi Dilanjutkan Tahun Depan )

Tingginya angka ibu melahirkan itu berpengaruh terhadap kepadatan penduduk di Kota Cimahi. Sebab mereka langsung terdata sebagai warga yang memiliki identitas administrasi kependudukan Cimahi.

Itu terbukti dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang menyebutkan jika Kota Cimahi merupakan daerah dengan kepadatan tertinggi di Indonesia. Setiap kilometer perseginya wilayah Kota Cimahi dihuni 15.643 jiwa.

Berkaca dari hal tersebut, lanjut Dikke, pihaknya sedang memaksimalkan program Keluarga Berencana (KB) pada Pasangan Usia Subur (PUS). Terutama penggunaan KB jangka panjang. Itu sebagai upaya untuk menekan tingginya angka kelahiran.

Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna mengakui jika padatnya penduduk Cimah juga disebabkan faktor daya tarik wilayah untuk ditempati. Sementara luas wilayah Cimahi yang masuk kategori daerah perkotaan cukup terbatas. (Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Limbah Medis di Cimahi Alami Kenaikan )

Pihaknya kerap melakukan pembatasan jumlah penduduk seperti operasi yustisi usai lebaran agar tidak ada warga pendatang dibawa ke Cimahi. "Ini kota kecil tapi nyaman ditinggali, jadi orang mau stay. Pastinya berimbas ke kepadatan penduduk, kebutuhan hunian, pangan, dan lapangan pekerjaan," tuturnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)