Bertemu Perwakilan Kemensos, Bupati Wajo Bahas Akurasi Data Penerima Bansos
loading...
A
A
A
WAJO - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Wajo menerima kunjungan kerja Direktur Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemensos) RI, A Muhammad Sunandar di rumah jabatannya, Kamis (5/11/2020).
Bupati Wajo , Amran Mahmud dalam sambutannya mengatakan, salah satu kendala dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Wajo yakni, data penerima yang masih kurang akurat. Sehingga banyak bansos yang tidak tepat sasaran.
Untuk mengatasi kendala tersebut, kata Amran pendataan dengan cara satu pintu diperlukan untuk meminimalisir data bantuan yang tidak tepat sasaran. Sehingga program, perencanaan, serta penganggaran dapat terlaksana dengan tepat.
"Lewat database big data satu pintu, kita harapkan masyarakat miskin terlayani dengan baik. Hal ini sejalan dengan 25 program unggulan kita yaitu perbaikan data," ujarnya.
Sementara, Direktur Fakir Miskin Kemensos RI, A Muhammad Sunandar menjelaskan, jumlah warga miskin di Kabupaten Wajo berkisar 6,7%. Angka tersebut seiring berjalannya waktu sekiranya mampu diteken oleh pemerintah daerah.
Saat ini sejumlah bansos dari Kemensos bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 sudah mulai berjalan, penyalurannya dilakukan melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia .
"Saya hanya berharap peran para pendamping dapat lebih dimaksimalkan, agar bantuan serta data yang disajikan dapat tepat sasaran," tandasnya.
Bupati Wajo , Amran Mahmud dalam sambutannya mengatakan, salah satu kendala dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Wajo yakni, data penerima yang masih kurang akurat. Sehingga banyak bansos yang tidak tepat sasaran.
Untuk mengatasi kendala tersebut, kata Amran pendataan dengan cara satu pintu diperlukan untuk meminimalisir data bantuan yang tidak tepat sasaran. Sehingga program, perencanaan, serta penganggaran dapat terlaksana dengan tepat.
"Lewat database big data satu pintu, kita harapkan masyarakat miskin terlayani dengan baik. Hal ini sejalan dengan 25 program unggulan kita yaitu perbaikan data," ujarnya.
Sementara, Direktur Fakir Miskin Kemensos RI, A Muhammad Sunandar menjelaskan, jumlah warga miskin di Kabupaten Wajo berkisar 6,7%. Angka tersebut seiring berjalannya waktu sekiranya mampu diteken oleh pemerintah daerah.
Saat ini sejumlah bansos dari Kemensos bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 sudah mulai berjalan, penyalurannya dilakukan melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia .
"Saya hanya berharap peran para pendamping dapat lebih dimaksimalkan, agar bantuan serta data yang disajikan dapat tepat sasaran," tandasnya.
(luq)