Segudang Filosofi Rumah Limas di Lembaran Uang Rp10 Ribu

Jum'at, 06 November 2020 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Fungsi tiang yang berbahan kayu tembesu ini sendiri, agar bisa dibangun di atas rawa-rawa dan bisa terhindar dari aktifitas binatang buas serta banjir.

Keunikan Rumah Limas tak berhenti di situ saja. Di dalam Rumah Limas, ada berbagai tingkatan yang juga sarat akan filosofi kehidupan.

"Di tingkatan pertama disebut pagar tenggalong, filosofinya sebagai siklus kehidupan. Setiap tingkatan dibatasi oleh Kekinjeng. Bahkan di dinding teras, menggunakan pagar khusus seperti kaca riben. Di mana, orang di dalam bisa melihat aktifitas di luar rumah, sedangkan di luar tidak bisa melihat aktifitas di dalam rumah," kata Erwan.

Menurutnya, pembatas dinding tersebut juga mempunyai filosofi unik. Yaitu, para anak perempuan yang akan dijodohkan ke pria, bisa melihat terlebih dahulu sosok pria tersebut dari luar. Sehingga, budaya ini membuat anak-anak perempuan pada saat itu terjaga kesuciannya.

Ada juga pintu lawang yang berada di atas atap teras, yang bisa diturunkan sebagai dinding pembatas jika ada tamu di teras.

Pintu lawang atau disebut Kiam Kipas, yang membatasi ruang teras dan ruang keluarga. Dan ada juga Lawang Kerek atau Lawang Porotan yang digunakan untuk akses pintu sehari-hari.

"Tingkatan kedua disebut Jogan, yang menjadi ruang penjagaan untuk prajurit. Ada juga gerobak leket yang multifungsi, bisa untuk tempat hiasan dan penyekat antara ruang tengah dan kamar. Serta tingkatan ketiga yaitu ruang gegajah, di mana ruangan ini khusus untuk tamu kehormatan atau orang yang dituakan," ucapnya.

Lalu, di tingkatan ke empat yaitu ruang kerja yang digunakan untuk memasak, menenun dan aktifitas lainnya.

Sedangkan tingkatan ke lima disebut Sesimbur Pengantin, yang biasanya lebih dekat dengan sumber air. Tingkatan ini juga biasanya digunakan untuk toilet di masa lalu, agar bisa lebih dekat dengan Sungai Musi.

Selain tingkatan, ada juga beragam motif ukiran di dinding-dinding Rumah limas. Seperti bunga pakis, yang bisa hidup di tempat yang tidak ada persediaan makanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)