Cuaca Ekstrem Hingga Mei, BPBD KBB Waspadai Wilayah yang Rawan Bencana

Kamis, 05 November 2020 - 06:26 WIB
loading...
Cuaca Ekstrem Hingga...
Salah satu wilayah di Kecamatan Cipatat, KBB, yang sempat dilanda banjir bandang dengan material tanah lumpur yang membahayakan pengguna jalan. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Lima kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki kerawanan cukup tinggi terhadap bencana longsor.

Sebab itu, memasuki musim penghujan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB meminta masyarakat waspada terutama yang berada di daerah rawan bencana.

"Hampir semua kecamatan di wilayah selatan, seperti Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, Cipongkor, hingga Rongga daerah yang rawan longsor. Banyak pegunungan dan tebing, serta kontur tanahnya ada yang labil sehingga rawan terjadi pergeseran," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB, Asep Sulaeman kepada SINDOnews, Rabu (4/11/2020).

Menurutnya, selain kerawanan tanah longsor di selatan juga rawan terhadap bencana banjir bandang, pergerakan tanah, serta angin puting beliung.

Berdasarkan data sebelumnya yang direkap di BPBD, di wilayah selatan setiap tahunnya selalu terjadi bencana longsor baik dengan skala kecil, sedang, dan besar.

Ini menjadi perhatian pihaknya sehingga di awal musim penghujan ini sudah memberikan imbauan kepada aparat kewilayahan baik camat ataupun kepala desa untuk tetap siapa.

Terlebih Pemprov Jabar telah menetapkan status siaga I bencana dimulai sejak November 2020 hingga Mei 2021.

"Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika memprediksi jika wilayah Jawa Barat bakal dilanda cuaca ekstrem akibat adanya fenomena La Nina. Ini yang kami antisipasi agar ketika terjadi bencana, upaya preventif sudah dilakukan," jelasnya.

Selain wilayah selatan, lanjut Asep, kewaspadaan juga harus ditingkatkan oleh masyarakat di wilayah utara seperti Lembang, Cisarua, dan Parongpong. (Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem Dampak La Nina, Ridwan Kamil: Jabar Siaga 1 hingga Mei 2021)

Tiga kecamatan itu juga rawan terjadi longsor dan pohon tumbang. Untuk banjir biasanya terjadi di depan Pasar Panorama Lembang serta di depan SPN Polda Jabar akibat saluran air tersumbat dan debit air tinggi. (Baca juga: Pemkab Bandung Dukung Penuh Proyek Strategis Nasional PLTP Patuha 2)

"Kami selalu siapkan petugas piket yang bisa merespons cepat ketika terjadi bencana. Paling tidak agar menghindari jatuhnya korban, untuk itu alat pendeteksi longsor juga telah dipasang di Kecamatan Cililin, Cikalong, Cisarua, Ngamprah, dan Saguling," tuturnya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3059 seconds (0.1#10.140)