Bocah Tewas Tertimpa Reruntuhan Gapura Ikon Purwakarta
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Nasib nahas menimpah Asep Aprian, warga Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta , Jawa Barat. Bocah usia 13 tahun itu, meninggal dunia usai tertimpa reruntuhan gapura di Kelurahan Munjuljaya, Kecamatan Purwakarta.
Dayat, kakek korban, mengatakan, dirinya menjadi pekerja proyek Dinas Tata Ruang dan Pemukiman setempat yaitu menormalisasi saluran drainase saat musim penghujan ini.
"Cucu saya ini, melihat kegiatan proyek. Padahal, saya sudah bilang berkali-kali untuk menjauhi lokasi, yang kebetulan berada di sekitaran gapura tersebut," ujar Dayat, Rabu (4/11). (BACA JUGA: Mandi di Sungai, Dua Bocah Tewas dengan Wajah Lebam)
Tetapi namanya anak-anak, kata dia, imbauan orang tua tak diindahkan. Saat korban berada di bawah gapura itu, tiba-tiba bangunan yang jadi ikon Purwakarta itu runtuh. Sebelum runtuh, ada suara gemuruh terlebih dulu.
Material gapura itu, langsung menimpa tubuh bocah tersebut. Akibatnya, korban Asep meninggal dunia di lokasi kejadian. Selain Asep, ada korban lainnya. Tapi, korban tersebut selamat dan hanya mengalami lecet."Saat musibah itu terjadi, Abah lagi mengukur kedalaman drainase," ujarnya.
Saat ini, lokasi kejadian sudah di pasang garis polisi. Aparat kepolisian, masih melakukan pemeriksaan baik dari pemberi proyek dalam hal ini Dinas Tata Ruang dan Pemukiman maupun pihak ketiga. (BACA JUGA: Dua Bocah Tewas Mengenaskan, Polisi Buru Ayah Tiri Korban)
Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Fitran Romajimah, membenarkan adanya kejadian gapura runtuh yang menimpa bocah remaja. Kasusnya sedang diselidiki, apakah ada unsur pidananya atau tidak.
"Kami sudah memanggil sejumlah saksi. Salah satunya mandor proyek tersebut," jelas Fitran.
Dayat, kakek korban, mengatakan, dirinya menjadi pekerja proyek Dinas Tata Ruang dan Pemukiman setempat yaitu menormalisasi saluran drainase saat musim penghujan ini.
"Cucu saya ini, melihat kegiatan proyek. Padahal, saya sudah bilang berkali-kali untuk menjauhi lokasi, yang kebetulan berada di sekitaran gapura tersebut," ujar Dayat, Rabu (4/11). (BACA JUGA: Mandi di Sungai, Dua Bocah Tewas dengan Wajah Lebam)
Tetapi namanya anak-anak, kata dia, imbauan orang tua tak diindahkan. Saat korban berada di bawah gapura itu, tiba-tiba bangunan yang jadi ikon Purwakarta itu runtuh. Sebelum runtuh, ada suara gemuruh terlebih dulu.
Material gapura itu, langsung menimpa tubuh bocah tersebut. Akibatnya, korban Asep meninggal dunia di lokasi kejadian. Selain Asep, ada korban lainnya. Tapi, korban tersebut selamat dan hanya mengalami lecet."Saat musibah itu terjadi, Abah lagi mengukur kedalaman drainase," ujarnya.
Saat ini, lokasi kejadian sudah di pasang garis polisi. Aparat kepolisian, masih melakukan pemeriksaan baik dari pemberi proyek dalam hal ini Dinas Tata Ruang dan Pemukiman maupun pihak ketiga. (BACA JUGA: Dua Bocah Tewas Mengenaskan, Polisi Buru Ayah Tiri Korban)
Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Fitran Romajimah, membenarkan adanya kejadian gapura runtuh yang menimpa bocah remaja. Kasusnya sedang diselidiki, apakah ada unsur pidananya atau tidak.
"Kami sudah memanggil sejumlah saksi. Salah satunya mandor proyek tersebut," jelas Fitran.
(vit)