Pergerakan Tanah dan Longsor di Lebak Banten, Gedung Sekolah Kena Dampak

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 08:35 WIB
loading...
Pergerakan Tanah dan Longsor di Lebak Banten, Gedung Sekolah Kena Dampak
Bangunan SMA 3 Cibeber, Lebak, Banten terkena dampak pergerakan tanah yang memicu longsor. Foto/BNPB
A A A
LEBAK - Bencana alam berupa pergerakan atau patahan tanah yang memicu longsor terjadi di Kampung Tegalumbu, Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak , Banten. Selain disebabkan hujan dengan intensitas tinggi hujan juga dipengaruhi oleh kondisi tanah yang labil.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Raditya Jati menjelaskan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, peristiwa yang terjadi Jumat (30/10/2020) itu berdampak pada bangunan sekolah, yakni SMA N 3 Cibeber. "Kerusakan dua ruang kelas berukuran 8x9 meter, satu ruang perpustakaan berukuran 8x9 meter dan satu bangunan musala," katanya, Sabtu (31/10/2020). (Baca juga: Sebelum Tewas Ditikam, Ketua RT Tersinggung Anak dan Istrinya Dihina Pelaku)

BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten, pihak kecamatan, pihak sekolah dan masyarakat setempat guna melakukan pemantauan serta pendataan dilokasi kejadian. Sementara itu korban jiwa dinyatakan nihil dan kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut. (Baca juga: Usai Bawa Jenazah Ibu Kandung Naik Motor, Pelaku Pinjam Cangkul untuk Gali Makam)

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan data prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga Sabtu (31/10/2020).

BMKG sebelumnya juga menyebutkan bahwa tingkat intensitas curah hujan selama musim penghujan di penghujung tahun 2020 dan di awal tahun 2021 terjadi peningkatan hingga mencapai 40% akibat dampak fenomena La Nina.

Oleh karena itu, BNPB meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu. Hal itu dalam kaitan pengurangan risiko bencana terkait dampak dari fenomena La Nina seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung dan angin kencang.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0983 seconds (0.1#10.140)