Kemendag Dukung Digitalisasi Pasar untuk Cegah Penyebaran COVID-19

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 17:11 WIB
loading...
Kemendag Dukung Digitalisasi Pasar untuk Cegah Penyebaran COVID-19
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong pasar-pasar tradisional menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Upaya lain yang sedang coba digalakan adalah melalui pola digitalisasi pasar sehingga meminimalisasi pembayaran uang secara langsung.

"Protokol kesehatan sudah pasti harus dilakukan, seperti pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. Tapi kami juga sedang upayakan penerapan digitalisasi pasar sebagai upaya pencegahan COVID-19 ," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, usai menghadiri peluncuran produk masker 4-ply di Cimahi, Sabtu (24/10/2020).

Pihaknya sudah keliling ke berbagai pasar di daerah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan. Hasil pantauannya kebanyakan baik pembeli, pedagang, dan pekerja pasar, sudah menyadari arti pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan menyiapkan wastafel untuk cuci tangan.

Pola digitalisasi pasar salah satunya sudah diterapkan di Manado, Sulawesi Utara. Yakni dengan menerapkan sistem cashless transaksi atau pembayaran uang tidak dengan tunai antara pembeli dan pedagang.

Hal tersebut memungkinkan tidak adanya interaksi uang langsung sehingga bisa mencegah dari potensi penyebaran COVID-19.

"Sekarang digitalisasi pasar sudah berjalan di Manado, tapi ke depan sistem ini harus diterapkan di pasar-pasar daerah lainnya," kata Jerry. (Baca juga: Cegah Bencana, Kepala Daerah Diminta Samakan Persepsi Soal Izin KBU)

Pola digitalisasi pasar ini juga bekerja sama dengan pihak BI dan menggandeng penyedia layanan digital. (Baca juga: Antisipasi Kemacetan di Libur Panjang, 160 Personel Polres Cimahi Disiagakan)

Sebab nantinya orang belanja tinggal scan barcode dan uang bisa langsung diterima dari pembeli ke pedagang tanpa mengendap terlebih dahulu. Pedagang tidak dirugikan serta pembeli juga diuntungkan karena pelayanan jadi cepat.

"Pastinya akan memudahkan pedagang dalam menerima uang, cepat, sehat, aman, serta tidak ada interaksi fisik. Walau bagaimanapun kondisi sedang pandemi COVID-19 akgivitas perdagangan harus tetap berjalan," pungkasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)