Hadapi Bencana Akibat La Nina, Jabar Pastikan Stok Beras Aman
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan stok beras, khususnya bagi masyarakat terdampak bencana alam, dipastikan aman terkendali menyusul prediksi kebencanaan akibat dampak fenomena La Nina di musim hujan tahun ini.
Diketahui, curah hujan tahun ini diprediksi bakal lebih tinggi akibat dampak fenomena La Nina. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan maraknya bencana alam hidrologis, yakni banjir dan longsor di hampir sebagian besar wilayah Provinsi Jabar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Jafar Ismail mengatakan, dalam menyikapi bencana alam, pihaknya bertugas memastikan tidak ada masyarakat yang mengalami rawan pangan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi, Jafar memastikan, cadangan beras di Jabar hingga mencapai 3.113 ton dimana sebagian di antaranya merupakan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) Provinsi Jabar hasil kerja sama dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Jabar.
"Hingga Oktober ini, CPPD Jabar sebanyak 692 ton beras," sebut Jafar, Minggu (28/10/2020). (Baca juga: Alami Luka Berat, Hanafi Rais akan Dirujuk ke Rumah Sakit Bintaro )
Jafar juga mengatakan, setiap kabupaten/kota di Jabar memiliki CPPD yang jumlahnya mencapai total 1.201 ton beras. Tidak hanya itu, cadangan beras juga tersedia di lumbung pangan masyarakat (LPM) yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota dengan total produksi mencapai 1.219 ton beras.
Menurut Jafar, setiap LPM dapat memproduksi beras hingga 5 ton. Oleh karenanya, Jafar pun memastikan bahwa cadangan beras di Jabar bukan hanya untuk mengantisipasi masyarakat terdampak bencana alam, melainkan juga masyarakat yang rentan mengalami rawan pangan.
Dengan adanya LPM yang dikelola sejumlah kelompok masyarakat ini, pihaknya berharap, tidak ada masyarakat Jabar yang kekurangan pangan. Melalui LPM, kata Jafar, masyarakat bisa meminjam beras yang dapat dikembalikan saat musim panen tiba.
(Baca juga: Ridwan Kamil Optimistis Pariwisata Jabar Lebih Cepat Pulih dari Bali )
Sementara itu, PLT Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Jabar, Endang Ahmad meyakinkan bahwa tidak ada kendala terkait cadangan pangan, khususnya beras di Jabar.
Diketahui, curah hujan tahun ini diprediksi bakal lebih tinggi akibat dampak fenomena La Nina. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan maraknya bencana alam hidrologis, yakni banjir dan longsor di hampir sebagian besar wilayah Provinsi Jabar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Jafar Ismail mengatakan, dalam menyikapi bencana alam, pihaknya bertugas memastikan tidak ada masyarakat yang mengalami rawan pangan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi, Jafar memastikan, cadangan beras di Jabar hingga mencapai 3.113 ton dimana sebagian di antaranya merupakan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) Provinsi Jabar hasil kerja sama dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Jabar.
"Hingga Oktober ini, CPPD Jabar sebanyak 692 ton beras," sebut Jafar, Minggu (28/10/2020). (Baca juga: Alami Luka Berat, Hanafi Rais akan Dirujuk ke Rumah Sakit Bintaro )
Jafar juga mengatakan, setiap kabupaten/kota di Jabar memiliki CPPD yang jumlahnya mencapai total 1.201 ton beras. Tidak hanya itu, cadangan beras juga tersedia di lumbung pangan masyarakat (LPM) yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota dengan total produksi mencapai 1.219 ton beras.
Menurut Jafar, setiap LPM dapat memproduksi beras hingga 5 ton. Oleh karenanya, Jafar pun memastikan bahwa cadangan beras di Jabar bukan hanya untuk mengantisipasi masyarakat terdampak bencana alam, melainkan juga masyarakat yang rentan mengalami rawan pangan.
Dengan adanya LPM yang dikelola sejumlah kelompok masyarakat ini, pihaknya berharap, tidak ada masyarakat Jabar yang kekurangan pangan. Melalui LPM, kata Jafar, masyarakat bisa meminjam beras yang dapat dikembalikan saat musim panen tiba.
(Baca juga: Ridwan Kamil Optimistis Pariwisata Jabar Lebih Cepat Pulih dari Bali )
Sementara itu, PLT Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Jabar, Endang Ahmad meyakinkan bahwa tidak ada kendala terkait cadangan pangan, khususnya beras di Jabar.