Satu Desa di Grobogan Diisolasi Setelah Pasien Positif Corona Mudik
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Petugas medis RSUP Dr Kariadi Semarang menjemput YA, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) positif terinfeksi virus corona jenis baru, Covid-19 yang pulang kampung ke Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, Selasa (14/4/2020). Untuk mencegah penularan virus, seluruh warga desa diwajibkan menjalani isolasi mandiri.
Penjemputan YA dengan dua ambulans pada Selasa (14/4/2020), membuat warga kaget dan penasaran untuk mengetahui kejadian sebenarnya. YA yang bekerja sebagai petugas keamanan di RSUP Dr Kariadi tersebut langsung memasuki mobil ambulans.
Perangkat Desa Panunggalan Nur Faizin menjelaskan YA terpaksa pulang ke rumah karena menghadiri acara 40 hari meninggal ibunya. Selama empat hari di rumah, YA sempat berkumpul untuk menonton olah raga voli pemuda setempat. ( )
Nur menambahkan, YA sempat memberikan penjelasan kepada pihak desa bahwa kepulangannya atas izin rumah sakit. Setelah kondisi membaik dan dinyatakan negatif, YA diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di kosan.
"Dia (YA) ngaku diizinkan isolasi mandiri. Tapi karena orangtua ada pengajian 40 hari orangtuanya dia pulang ke sini tapi katanya sudah dapat izin dari rumah sakit," ucapnya.
Nur menjelaskan, beberapa orang yang kontak langsung dengan YA sudah melakukan isolasi mandiri. Dinas kesehatan juga melakukan tracing sejumlah warga yang berdekatan dengan pasien tersebut.
"Untungnya yang berdekatan itu sudah langsung tahu dan langsung mengisolasi mandiri," ujar Nur.
Menurut Nur, kepala Desa Panunggalan sudah memerintahkan warga untuk menutup seluruh akses jalan keluar masuk wilayahnya. Beberapa jalan perbatasan saat ini sudah dijaga petugas untuk mengantisipasi adanya warga luar masuk.
"Tadi sudah dibahas pak Kades, katanya untuk warga juga tidak boleh keluar rumah dulu," ucapnya.
Penjemputan YA dengan dua ambulans pada Selasa (14/4/2020), membuat warga kaget dan penasaran untuk mengetahui kejadian sebenarnya. YA yang bekerja sebagai petugas keamanan di RSUP Dr Kariadi tersebut langsung memasuki mobil ambulans.
Perangkat Desa Panunggalan Nur Faizin menjelaskan YA terpaksa pulang ke rumah karena menghadiri acara 40 hari meninggal ibunya. Selama empat hari di rumah, YA sempat berkumpul untuk menonton olah raga voli pemuda setempat. ( )
Nur menambahkan, YA sempat memberikan penjelasan kepada pihak desa bahwa kepulangannya atas izin rumah sakit. Setelah kondisi membaik dan dinyatakan negatif, YA diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di kosan.
"Dia (YA) ngaku diizinkan isolasi mandiri. Tapi karena orangtua ada pengajian 40 hari orangtuanya dia pulang ke sini tapi katanya sudah dapat izin dari rumah sakit," ucapnya.
Nur menjelaskan, beberapa orang yang kontak langsung dengan YA sudah melakukan isolasi mandiri. Dinas kesehatan juga melakukan tracing sejumlah warga yang berdekatan dengan pasien tersebut.
"Untungnya yang berdekatan itu sudah langsung tahu dan langsung mengisolasi mandiri," ujar Nur.
Menurut Nur, kepala Desa Panunggalan sudah memerintahkan warga untuk menutup seluruh akses jalan keluar masuk wilayahnya. Beberapa jalan perbatasan saat ini sudah dijaga petugas untuk mengantisipasi adanya warga luar masuk.
"Tadi sudah dibahas pak Kades, katanya untuk warga juga tidak boleh keluar rumah dulu," ucapnya.
(abd)