Sulut Dorong Bunga Krisan Jadi Komoditas Ekspor Baru

Kamis, 15 Oktober 2020 - 18:30 WIB
loading...
Sulut Dorong Bunga Krisan...
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado, mendorong bunga krisan asal Sulawesi Utara (Sulut) dapat diekspor langsung ke Jepang. Foto/SINDOnews/Cahya Sumirat
A A A
MANADO - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado, mendorong bunga krisan asal Sulawesi Utara (Sulut) dapat diekspor langsung ke Jepang. Menyusul telah dibukanya penerbangan langsung Manado-Jepang.

(Baca juga: Laka Maut di Tol Pekanbaru-Dumai, 2 Tewas 3 Luka-luka )

"Saat ini baru Sumatera Utara yang mengekspor bunga krisannya langsung ke Jepang, kami optimis sebentar lagi bunga krisan asal Sulut juga bisa masuk pasar Jepang, apalagi sekarang sudah tersedia penerbangan langsung Manado-Jepang, peluang besar ini harus kita tangkap," ujar Donni Muksydayan, Kepala Karantina Pertanian Manado, Kamis (15/10/2020).

Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk melaksanakan program strategis Gerakan Peningkatan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian atau Gratieks di Sulawesi Utara , Donni mendampingi Staf khusus Menteri Pertanian, Yessiah Eri melakukan kunjungan ke beberapa lokasi budidaya krisan yang ada di Tomohon, pekan lalu.

Kolaborasi bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon, Karantina Pertanian Manado akan melakukan pendampingan dan fasilitasi para petani krisan asal Sulut dalam memenuhi permintaan pasar ekspor beserta dengan pemenuhan persyaratan ekspor negara Jepang.

(Baca juga: Bio Farma Dipercaya Produksi Vaksin COVID-19 Milik CEPI )

Secara topografi Sulawesi Utara menyimpan potensi hasil alam yang begitu melimpah bukan hanya dari sektor perkebunannya tapi juga sektor florikultura. Indahnya ribuan bunga krisan yang tumbuh di dataran tinggi Sulut menambah deretan panjang hasil alam tanah nyiur malambai yang potensial untuk di ekspor.

Tepatnya di kota Tomohon , bunga krisan ini telah banyak dibudidayakan oleh petani lokal dan meramaikan pasar domestik. Tomohon dikenal sebagai sentra krisan terbesar di Indonesia setelah pulau Jawa. Hal itu dibuktikan dengan adanya festival tahunan, Tomohon Internasional Festival Flower (TIFF) yang setiap tahunnya dihadiri oleh beberapa negara Asia hingga Eropa.

Petani di Tomohon pada umumnya bisa menghasilkan 200.000 pohon per bulannya. Secara kualitas krisan asal Sulut juga tidak diragukan lagi karena telah lama dan banyak meramaikan pasar nasional.

(Baca juga: Dari Kasus Pesta Seks, Polisi Bekuk 3 Mucikari Penyedia PSK Anak )

"Secara produksi mencukupi, kita akan bantu dampingi ada beberapa persyaratan khusus yang mungkin harus kita penuhi untuk masuk pasar Internasional. Dan Karantina Pertanian Manado siap memfasilitasi terkait pemenuhan persyaratan 10.000 stek krisan putih yang rencananya akan di ekspor ke Jepang, Torang Bisa!" tambahnya.

Diakhir diskusinya Yessiah Eri Tamalagi, staf khusus Menteri Pertanian mengatakan, menaruh harapan besar terhadap petani krisan di Sulut agar dapat terus konsisten dalam mengembangkan salah satu komoditi primadona tersebut agar dapat terus berkembang dan bersaing di pasar Internasional.

"Kami akan menjamin mengenai ketersediaan bibit krisan disulut harus tetap ada. Kedepannya kami akan berkoordinasi terhadap seluruh pihak-pihak terkait demi lancarnya penyaluran bibit tersebut," tuturnya. (Baca juga: Tragis, 37 Warga Pubabu Besipae Diserang Warga Desa Tetangga )

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengingatkan jajarannya di seluruh Indonesia agar terus bersinergi dan turun lapangan mendampingi para petani agar komoduitas pertaniannya dapat memenuhi persyaratan ekspor, sehingga dapat berdaya saing di kancah pasar internasional.

(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2112 seconds (0.1#10.140)