Mengenal Lebih Dekat Lutfi Hanafi, Penggenjot PAD Pangkep di Era 2 Bupati
loading...
A
A
A
PANGKEP - Lutfi Hanafi akhirnya melenggang ke bursa calon pilkada Pangkep 2020 . Berpasangan dengan Andi Nirawati (Anir), ini kali pertama mereka di panggung kontestasi pilkada.
Lahir di Pangkep pada 16 April 1968, Lutfi merupakan seorang politisi senior berlatar belakang pengusaha. Kepiawaiannya berwirausaha sudah tampak sejak duduk di bangku kuliah, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Hasanuddin (Unhas) .
Teori ilmu ekonomi, dipadu-padankan dengan kegiatan bisnisnya. Di situlah, istri dari Mawahidah Zam ini mulai banyak belajar tentang "jatuh bangun" dalam berwirausaha .
Namun, dunia usaha tanpa belajar kepemimpinan, ibarat sayur tanpa garam. Sembari menekuni bisnisnya, Lutfi mengasah jiwa kepemimpinan, meningkatkan wawasan dan memperluas pergaulan dengan berorganisasi.
Saat itu, nyaris sebagian besar waktunya dihabiskan di organisasi kemahasiswaan. Pengorbanan itu pun berbuah manis. Lutfi didaulat memimpin Senat Mahasiswa FE Unhas pada tahun 1991-1992.
Seiring waktu berjalan, Lutfi kian matang dalam dunia usaha dan berorganisasi. Sudah bermental baja. Wajar jika Lutfi dipercayakan memimpin organisasi seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pangkep, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pangkep, hingga Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pangkep.
Di tengah kematangan berbisnis, Lutfi enggan egois dalam melakoni hidup. Ia merasa, apa yang diraih sejauh ini belum apa-apa karena belum bermanfaat bagi orang banyak. Bersama Anir, Lutfi ingin membawa Pangkep bisa keluar dari kategori kabupaten miskin di Sulsel.
"Hidup ini bukanlah kehidupan untuk diri sendiri tetapi hiduplah untuk kehidupan orang banyak. Seseorang dikatakan manusia seutuhnya jika punya manfaat terhadap sesamanya," ucap Lutfi, suami dari Mawahidah Zam.
Kematangan berbisnis dan berorganisasi, mengantarkan Lutfi mengemban jabatan Dirut Perusda Pangkep (2001-2008). Tepatnya di era kepemimpinan Basrah Hafid dan Syafruddin Nur.
Selama memegang jabatan itu, ayah dari empat anak ini mendapat penghargaan dari Bupati Pangkep sebagai Dirut Perusda Terbaik tahun 2003. Prestasi itu berkat sukses melampaui target setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) .
Lahir di Pangkep pada 16 April 1968, Lutfi merupakan seorang politisi senior berlatar belakang pengusaha. Kepiawaiannya berwirausaha sudah tampak sejak duduk di bangku kuliah, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Hasanuddin (Unhas) .
Teori ilmu ekonomi, dipadu-padankan dengan kegiatan bisnisnya. Di situlah, istri dari Mawahidah Zam ini mulai banyak belajar tentang "jatuh bangun" dalam berwirausaha .
Namun, dunia usaha tanpa belajar kepemimpinan, ibarat sayur tanpa garam. Sembari menekuni bisnisnya, Lutfi mengasah jiwa kepemimpinan, meningkatkan wawasan dan memperluas pergaulan dengan berorganisasi.
Saat itu, nyaris sebagian besar waktunya dihabiskan di organisasi kemahasiswaan. Pengorbanan itu pun berbuah manis. Lutfi didaulat memimpin Senat Mahasiswa FE Unhas pada tahun 1991-1992.
Seiring waktu berjalan, Lutfi kian matang dalam dunia usaha dan berorganisasi. Sudah bermental baja. Wajar jika Lutfi dipercayakan memimpin organisasi seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pangkep, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pangkep, hingga Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pangkep.
Di tengah kematangan berbisnis, Lutfi enggan egois dalam melakoni hidup. Ia merasa, apa yang diraih sejauh ini belum apa-apa karena belum bermanfaat bagi orang banyak. Bersama Anir, Lutfi ingin membawa Pangkep bisa keluar dari kategori kabupaten miskin di Sulsel.
"Hidup ini bukanlah kehidupan untuk diri sendiri tetapi hiduplah untuk kehidupan orang banyak. Seseorang dikatakan manusia seutuhnya jika punya manfaat terhadap sesamanya," ucap Lutfi, suami dari Mawahidah Zam.
Kematangan berbisnis dan berorganisasi, mengantarkan Lutfi mengemban jabatan Dirut Perusda Pangkep (2001-2008). Tepatnya di era kepemimpinan Basrah Hafid dan Syafruddin Nur.
Selama memegang jabatan itu, ayah dari empat anak ini mendapat penghargaan dari Bupati Pangkep sebagai Dirut Perusda Terbaik tahun 2003. Prestasi itu berkat sukses melampaui target setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) .
(luq)