Khofifah Bersyukur RSUD dr Soetomo Raih Penghargaan RS Paling Berkomitmen JKN
loading...
A
A
A
SURABAYA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai Rumah Sakit Paling Berkomitmen Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kategori Kelas A.
Penghargaan kepada RS milik Pemprov Jatim tersebut diserahkan secara virtual dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy, pada acara Pertemuan Nasional Manajemen Fasilitas Kesehatan Tahun 2020 yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca juga: Sudah Almarhum, Henry J Gunawan Masih Terseret Kasus Tanah )
Terkait penghargaan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dan menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada tim manajemen RSUD dr Soetomo yang telah bekerja keras memaksimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Juga kepada tim penilai yang telah memutuskan RSUD dr Soetomo sebagai pemenang dalam penilaian Rumah Sakit paling berkomitmen dalam Pelayanan Kesehatan Nasional," katanya.
Menurutnya, penghargaan ini adalah wujud komitmen Pemprov Jatim pada pelayanan kesehatan pada masyarakat Jatim. (Baca juga: Pria Pengantin Baru di Ponorogo Cabuli Siswi SMP Sampai Hamil )
“Alhamdulilah, ini merupakan hadiah bagi Pemprov Jatim yang sedang HUT ke-75. Semoga, dengan diraihnya penghargaan ini akan semakin meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Jatim. Utamanya, di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi mengatakan, penghargaan tersebut bisa diperoleh tak lain berkat dukungan dan bimbingan dari Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekdaprov Jatim. Selain itu, juga atas dukungan semua pihak termasuk Kementerian Kesehatan dan para donator sehingga berbagai inovasi dan riset bisa dikembangkan di RSUD dr. Soetomo.
“Kami sangat bersyukur bisa memperoleh penghargaan ini, dan tentunya semua ini bisa kami peroleh berkat bimbingan dan dukungan dari Ibu Gubernur, Bapak Wakil Gubernur, serta Bapak Sekdaprov Jatim,” terang Joni.
(Baca juga: Masuknya Kookmin Bakal Perkuat Pengawasan di Bank Bukopin )
Joni menjelaskan, bahwa sebelumnya RSUD dr Soetomo harus bersaing dengan RS Tipe A di seluruh Indonesia. Hingga, tersisa tiga besar yaitu RSUD dr Soetomo, RSCM Jakarta, dan RS dr Soerojo Magelang.
Kemudian, ketiga RS tersebut diminta untuk presentasi secara virtual terkait layanan RS termasuk pelayanan Covid-19, serta tim penilai juga melakukan survey secara langsung ke masing-masing RS.
“Jadi saat presentasi kami menyampaikan berbagai inovasi yang ada di RSUD dr Soetomo. Dan salah satunya yaitu Layanan Informasi dan Edukasi Ruang Isolasi Khusus (LINE RIK), dimana implementasinya semua berbasis teknologi,” ungkap Joni yang juga sebagai Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim.
Joni mengaku, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terpilihnya RSUD dr. Soetomo adalah karena adanya inovasi LINE RIK. Dimana, keberadaan inovasi selain untuk edukasi keluarga pasien COVID-19 juga untuk menjaga physical distancing. "Sehingga efektif mengurangi penularan dari keluarga yang OTG (Orang Tanpa Gejala) kepada tenaga kesehatan," katanya.
Penghargaan kepada RS milik Pemprov Jatim tersebut diserahkan secara virtual dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy, pada acara Pertemuan Nasional Manajemen Fasilitas Kesehatan Tahun 2020 yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca juga: Sudah Almarhum, Henry J Gunawan Masih Terseret Kasus Tanah )
Terkait penghargaan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dan menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada tim manajemen RSUD dr Soetomo yang telah bekerja keras memaksimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Juga kepada tim penilai yang telah memutuskan RSUD dr Soetomo sebagai pemenang dalam penilaian Rumah Sakit paling berkomitmen dalam Pelayanan Kesehatan Nasional," katanya.
Menurutnya, penghargaan ini adalah wujud komitmen Pemprov Jatim pada pelayanan kesehatan pada masyarakat Jatim. (Baca juga: Pria Pengantin Baru di Ponorogo Cabuli Siswi SMP Sampai Hamil )
“Alhamdulilah, ini merupakan hadiah bagi Pemprov Jatim yang sedang HUT ke-75. Semoga, dengan diraihnya penghargaan ini akan semakin meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Jatim. Utamanya, di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi mengatakan, penghargaan tersebut bisa diperoleh tak lain berkat dukungan dan bimbingan dari Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekdaprov Jatim. Selain itu, juga atas dukungan semua pihak termasuk Kementerian Kesehatan dan para donator sehingga berbagai inovasi dan riset bisa dikembangkan di RSUD dr. Soetomo.
“Kami sangat bersyukur bisa memperoleh penghargaan ini, dan tentunya semua ini bisa kami peroleh berkat bimbingan dan dukungan dari Ibu Gubernur, Bapak Wakil Gubernur, serta Bapak Sekdaprov Jatim,” terang Joni.
(Baca juga: Masuknya Kookmin Bakal Perkuat Pengawasan di Bank Bukopin )
Joni menjelaskan, bahwa sebelumnya RSUD dr Soetomo harus bersaing dengan RS Tipe A di seluruh Indonesia. Hingga, tersisa tiga besar yaitu RSUD dr Soetomo, RSCM Jakarta, dan RS dr Soerojo Magelang.
Kemudian, ketiga RS tersebut diminta untuk presentasi secara virtual terkait layanan RS termasuk pelayanan Covid-19, serta tim penilai juga melakukan survey secara langsung ke masing-masing RS.
“Jadi saat presentasi kami menyampaikan berbagai inovasi yang ada di RSUD dr Soetomo. Dan salah satunya yaitu Layanan Informasi dan Edukasi Ruang Isolasi Khusus (LINE RIK), dimana implementasinya semua berbasis teknologi,” ungkap Joni yang juga sebagai Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim.
Joni mengaku, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terpilihnya RSUD dr. Soetomo adalah karena adanya inovasi LINE RIK. Dimana, keberadaan inovasi selain untuk edukasi keluarga pasien COVID-19 juga untuk menjaga physical distancing. "Sehingga efektif mengurangi penularan dari keluarga yang OTG (Orang Tanpa Gejala) kepada tenaga kesehatan," katanya.
(msd)