Penderita Gizi Buruk di Sinjai Butuh Uluran Tangan
loading...
A
A
A
SINJAI - Irwan, (24) penderita gizi buruk sejak lahir di Kabupaten Sinjai dalam kondisi prihatin, hingga membutuhkan bantuan dari pemerintah.
Warga pelosok Kecamatan Pulau Sembilan Desa Pulau Persatuan Sinjai ini, tidak bisa melakukan aktivitas seperti pria seumurannya. Bahkan, pria kelahiran tahun 1996 itu kini hanya terkulai lemas, hampir seluruh aktivitasnya dihabiskan di tempat tidur.
Jumardi, kerabat dekat Irwan menceritakan kondisi penderita gizi buruk sejak lahir tersebut, tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat dengan kondisinya saat ini.
"Kondisi ponakan saya sudah sangat miris, segala aktivitas dilakukan di tempat tidur," kata dia saat ditemui Sindonews, Selasa, (13/10/2020).
Jumardi mengatakan, orang tua Irwan hidupnya pas-pasan. Padahal kondisi Iwan sapaannya sudah sangat mencemaskan hingga butuh perawatan medis.
"Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda tindakan dari pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten. Entah Laporan apa yang dibikin oleh puskesmas terkait gizi buruk di wilayahnya," keluhnya.
"Tolonglah warga yang sedang dilanda musibah ini pak, jangan melulu giat seremonial pencegahan stunting yang kita gaungkan sementara ada warga bapak yang sedari lahir terkena gizi buruk namun tidak pernah diperhatikan Pemerintah," lanjutnya.
Dirinya mengaku, pihak keluarga tidak pernah memeriksakan kondisi Iwan sejak mengalami gizi buruk, karena kata dia takut dengan biaya. "Takutnya biayanya mahal," tambahnya.
Warga pelosok Kecamatan Pulau Sembilan Desa Pulau Persatuan Sinjai ini, tidak bisa melakukan aktivitas seperti pria seumurannya. Bahkan, pria kelahiran tahun 1996 itu kini hanya terkulai lemas, hampir seluruh aktivitasnya dihabiskan di tempat tidur.
Jumardi, kerabat dekat Irwan menceritakan kondisi penderita gizi buruk sejak lahir tersebut, tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat dengan kondisinya saat ini.
"Kondisi ponakan saya sudah sangat miris, segala aktivitas dilakukan di tempat tidur," kata dia saat ditemui Sindonews, Selasa, (13/10/2020).
Jumardi mengatakan, orang tua Irwan hidupnya pas-pasan. Padahal kondisi Iwan sapaannya sudah sangat mencemaskan hingga butuh perawatan medis.
"Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda tindakan dari pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten. Entah Laporan apa yang dibikin oleh puskesmas terkait gizi buruk di wilayahnya," keluhnya.
"Tolonglah warga yang sedang dilanda musibah ini pak, jangan melulu giat seremonial pencegahan stunting yang kita gaungkan sementara ada warga bapak yang sedari lahir terkena gizi buruk namun tidak pernah diperhatikan Pemerintah," lanjutnya.
Dirinya mengaku, pihak keluarga tidak pernah memeriksakan kondisi Iwan sejak mengalami gizi buruk, karena kata dia takut dengan biaya. "Takutnya biayanya mahal," tambahnya.