Jenazah Sandra Abu Sayyaf Tiba di Kampung Halaman, Isak Tangis Keluarga Pecah
loading...
A
A
A
BUTON - Jenazah La Ba'a, sandera kelompok Abu Sayyaf yang tewas dalam kontak tembak, dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Kamelanta, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (11/10/2020) sore.
Saat ini, masih ada empat orang Warga Negara Indonesia (WNI), yang merupakan teman korban La Ba'a, disandera kelompok separatis Abu Sayyaf. (BACA JUGA: Apes, Motor Pencuri di Bengkulu ini Tertinggal di Rumah Korban )
Tangis haru keluarga menyambut kedatangan jenazah La Ba'a. Penantian panjang mereka untuk bisa kembali berkumpul dengan La Ba'a dalam keadaan hidup, pupus. La Ba'a justru pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. (BACA JUGA: Dodo Si Anak Viral yang Tangisi Kepergian Ibunya, Ini Faktanya )
Jenazah La Ba'a diantar langsung oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dari Jakarta ke kampung halaman dan diserahterimakan ke keluarga untuk kemudian dimakamkan. (BACA JUGA: Pos Koramil Hitadipa Papua Diserang OPM, Baku Tembak Kembali Pecah )
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, almarhum La Ba'a tewas tertembak setelah terjadi kontak senjata antara militer Filipina dari kesatuan Joint Task Force Sulu dan 45th Batalyon Infantry dengan kelompok separatis tersebut di Kota Patikul, Provinsi Sulu, Mindanau, pekan lalu.
"La ba'a adalah satu dari lima WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak Januari 2020 silam. Sebelumnya kelompok Abu Sayyaf menculik lima nelayan asal Sulawesi Tenggara pada Januari 2020," kata Judha.
Hingga saat ini, ujar Judha, masih ada empat WNI yang masih menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf. Keempat korban lainnya itu antara lain, Arsyad Dahlan (41), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29). Mereka merupakan warga Kabupaten Buton.
Saat ini, masih ada empat orang Warga Negara Indonesia (WNI), yang merupakan teman korban La Ba'a, disandera kelompok separatis Abu Sayyaf. (BACA JUGA: Apes, Motor Pencuri di Bengkulu ini Tertinggal di Rumah Korban )
Tangis haru keluarga menyambut kedatangan jenazah La Ba'a. Penantian panjang mereka untuk bisa kembali berkumpul dengan La Ba'a dalam keadaan hidup, pupus. La Ba'a justru pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. (BACA JUGA: Dodo Si Anak Viral yang Tangisi Kepergian Ibunya, Ini Faktanya )
Jenazah La Ba'a diantar langsung oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dari Jakarta ke kampung halaman dan diserahterimakan ke keluarga untuk kemudian dimakamkan. (BACA JUGA: Pos Koramil Hitadipa Papua Diserang OPM, Baku Tembak Kembali Pecah )
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, almarhum La Ba'a tewas tertembak setelah terjadi kontak senjata antara militer Filipina dari kesatuan Joint Task Force Sulu dan 45th Batalyon Infantry dengan kelompok separatis tersebut di Kota Patikul, Provinsi Sulu, Mindanau, pekan lalu.
"La ba'a adalah satu dari lima WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak Januari 2020 silam. Sebelumnya kelompok Abu Sayyaf menculik lima nelayan asal Sulawesi Tenggara pada Januari 2020," kata Judha.
Hingga saat ini, ujar Judha, masih ada empat WNI yang masih menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf. Keempat korban lainnya itu antara lain, Arsyad Dahlan (41), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29). Mereka merupakan warga Kabupaten Buton.
(awd)