Riset Udang Windu Tetap Berlangsung di Tengah Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
MAROS - Instalasi Pembenihan Udang Windu (IPUW) merupakan salah satu instalasi penelitian dan pengembangan (litbang) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tetap riset pembenihan udang windu berlokasi di Desa Lawallu Kabupaten Barru.
Pemilihan udang windu sebagai komoditas pembenihan pada instalasi tersebut, didasarkan pada tusi BRPBAP3 dan mendukung program kebangkitan produksi udang windu di Indonesia. IPUW diharapkan akan diarahkan pemanfaatannya sebagai broodstock centre udang windu di Indonesia.
"Walaupun pandemi covid-19 masih berlangsung, pelaksanaan riset udang windu masih tetap dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat," kata peneliti udang Windu Dr Andi Parenrengi.
Dirinya menjelaskan, salah satunya yaitu riset perbaikan sistem produksi larva udang windu SPF (specific pathogen free) melalui aplikasi probiotik RICA (Research Insitute for Coastal Aquaculture) produk unggulan BRPBAP3, yang merupakan sub kegiatan dari Riset Perbaikan Sistem Produksi Larva dan Kualitas Calon Induk Udang Windu Penaeus monodon dengan beberapa keunggulan larva SPF.
Andi Parenrengi menjabarkan, proses produksinya tidak menggunakan antibiotik, telah melalui proses pengecekan kesehatan melalui tehnologi PCR, penilaian morfologi dan uji vitalitas larva sebelum didistribusikan ke pembudidaya.
"Sampai dengan siklus ke 3 produksi larva udang windu SPF sebanyak 3,7 juta ekor atau 106% dari target output produk biologi yang ditetapkan pada tahun 2020 yang dilakukan di Instalasi Perbenihan Udang Windu BRPBAP3," katanya.
Dirinya juga mengatakan, kegiatan ini juga merupakan merupakan salah satu bentuk dukungan Balai terhadap Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada program kebangkitan udang windu di Sulsel.
"Hasil panen sebanyak 150.000 ekor telah dipesan oleh pembudidaya dari Kabupaten Bone yang bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Kabupaten Bone dan Penyuluh Perikanan,
Selain itu siklus ke 1-2 telah didistribusikan ke pembudidaya seperti ke wilayah Kabupaten Pinrang, Barru, Pangkep dan Luwu Utara," katanya.
Baca Juga: PKM Stitek Laksanakan Program Budidaya Udang Sistem Kolam Terpal Bundar di Mandalle
Selain itu, katanya juga telah digunakan untuk kegiatan riset Padi Udang Windu (PANDU) dan Aplikasi Probiotik RICA di Tambak.
"Panen disaksikan langsung oleh, Tim panen, petugas persediaan dan Pelayanan Teknis, serta tim pelaksana riset udang windu. Pada kesempatan tersebut, Kepala BRPBAP3 A. Indra Jaya Asaad memberikan dukungan dan apresiasi terhadap pelaksanaan riset udang windu yang merupakan spesies asli Indonesia dan komoditas starategis KKP," katanya.
"Beliau memberikan semangat dan mengharapkan peneliti tetap produktif sekalipun di tengah pandemi covid-19 sehingga pelaksanaan riset harus mematuhi dengan ketat protokol kesehatan," tandas dia.
Pemilihan udang windu sebagai komoditas pembenihan pada instalasi tersebut, didasarkan pada tusi BRPBAP3 dan mendukung program kebangkitan produksi udang windu di Indonesia. IPUW diharapkan akan diarahkan pemanfaatannya sebagai broodstock centre udang windu di Indonesia.
"Walaupun pandemi covid-19 masih berlangsung, pelaksanaan riset udang windu masih tetap dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat," kata peneliti udang Windu Dr Andi Parenrengi.
Dirinya menjelaskan, salah satunya yaitu riset perbaikan sistem produksi larva udang windu SPF (specific pathogen free) melalui aplikasi probiotik RICA (Research Insitute for Coastal Aquaculture) produk unggulan BRPBAP3, yang merupakan sub kegiatan dari Riset Perbaikan Sistem Produksi Larva dan Kualitas Calon Induk Udang Windu Penaeus monodon dengan beberapa keunggulan larva SPF.
Andi Parenrengi menjabarkan, proses produksinya tidak menggunakan antibiotik, telah melalui proses pengecekan kesehatan melalui tehnologi PCR, penilaian morfologi dan uji vitalitas larva sebelum didistribusikan ke pembudidaya.
"Sampai dengan siklus ke 3 produksi larva udang windu SPF sebanyak 3,7 juta ekor atau 106% dari target output produk biologi yang ditetapkan pada tahun 2020 yang dilakukan di Instalasi Perbenihan Udang Windu BRPBAP3," katanya.
Dirinya juga mengatakan, kegiatan ini juga merupakan merupakan salah satu bentuk dukungan Balai terhadap Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada program kebangkitan udang windu di Sulsel.
"Hasil panen sebanyak 150.000 ekor telah dipesan oleh pembudidaya dari Kabupaten Bone yang bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Kabupaten Bone dan Penyuluh Perikanan,
Selain itu siklus ke 1-2 telah didistribusikan ke pembudidaya seperti ke wilayah Kabupaten Pinrang, Barru, Pangkep dan Luwu Utara," katanya.
Baca Juga: PKM Stitek Laksanakan Program Budidaya Udang Sistem Kolam Terpal Bundar di Mandalle
Selain itu, katanya juga telah digunakan untuk kegiatan riset Padi Udang Windu (PANDU) dan Aplikasi Probiotik RICA di Tambak.
"Panen disaksikan langsung oleh, Tim panen, petugas persediaan dan Pelayanan Teknis, serta tim pelaksana riset udang windu. Pada kesempatan tersebut, Kepala BRPBAP3 A. Indra Jaya Asaad memberikan dukungan dan apresiasi terhadap pelaksanaan riset udang windu yang merupakan spesies asli Indonesia dan komoditas starategis KKP," katanya.
"Beliau memberikan semangat dan mengharapkan peneliti tetap produktif sekalipun di tengah pandemi covid-19 sehingga pelaksanaan riset harus mematuhi dengan ketat protokol kesehatan," tandas dia.
(agn)