Nuansa Baru, Kalbis Institute Ubah Nama Fakultas

JAKARTA - Hadir dengan nuansa lebih baru, Kalbis Institute melakukan perubahan nama Fakultas dari Fakultas Bisnis menjadi Fakultas Bisnis dan Komunikasi kemudian Fakultas Industri Kreatif menjadi Fakultas Ilmu Komputer dan Desain, Kamis (1/10/2020).

Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas mengatakan, Fakultas Bisnis dan Komunikasi ini akan diisi program studi Manajemen (S1), Akuntansi (S1), Ilmu Komunikasi (S1), dan Magister Manajemen (S2) dengan total mahasiswa mencapai 250 orang.

“Sedangkan untuk Fakultas Ilmu Komputer dan Desain akan diisi oleh program studi Informatika (S1), Sistem Informasi (S1), dan Desain Komunikasi Visual (S1) dengan total mahasiswa 220 orang,” ujar Naik, Kamis (1/10/2020).

Selain perubahan itu, Kalbis Institute juga terus meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyiapkan beberapa lab baru seperti Lab Business Strategy yang dapat digunakan untuk diskusi business plan. (Baca juga: Dosen Kalbis Institute Diangkat Jadi Profesor)

Termasuk menjalin kerja sama baik untuk program sarjana maupun program pascasarjana dengan beberapa perusahaan seperti ACCA, CWMA, John Robet Powers, dan lainnya.

“Kalbis Institute juga membangun kerja sama dalam hal loyalti dengan memberikan diskon sampai 70% untuk seluruh mahasiswa dan alumni bekerjasama dengan RedDoorz Indonesia, PINKU, KariYuk, Ei Salted Egg, Waroeng The Kotjok, Mamikos.com, Prodia, Bounce Street Asia, DAMN! I Love Indonesia, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

Dengan perubahan nama Fakultas ini untuk mempercepat dalam mencapai visi misi dari Kalbis Institute itu sendiri. “Perubahan nama ini bukan hanya sebatas nama, namun juga identitas dan juga pembeda dengan institusi lain. Perubahan nama juga diharapkan mampu digunakan sebagai alat untuk persatuan dan kesatuan dalam mencapai visi misi serta merupakan janji Kalbis Institute kepada masyarakat,” paparnya.

Naik menggambarkan segala kebijakan baru yang dilakukan Kalbis Institute bertujuan mewujudkan nilai yang berkualitas tinggi sehingga mampu diterima baik oleh masyarakat. (Baca juga: Inspiratif, 18 Dosen Perempuan Tuangkan Keprihatinan dalam 'Corpus Puisi Pandemi')

“Dengan menggambarkan filosofi sebuah kue. Kue itu dibentuk dari beberapa bahan komposisi dan disatukan dengan pengolahan yang baik maka rasa yang dihasilkan akan baik pula. Jika bahan tersebut hanya digunakan satu per satu maka hasilnya pun tidak akan baik,” ujar Naik.

Dia berharap segala kebijakan baru yang dibuat Kalbis Institute merupakan suatu perubahan holistik. Diharapkan juga mampu membawa perubahan baik bagi Kalbis Institute dalam rangka menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu membawa nama baik Indonesia.