Khofifah Klaim Jatim Terendah Tingkat Penularan COVID-19 se-Indonesia

Rabu, 30 September 2020 - 14:28 WIB
loading...
Khofifah Klaim Jatim...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
SURABAYA - Pemprov Jawa Timur (Jatim) melakukan berbagai upaya guna menekan angka penyebaran COVID-19. Salah satunya menggelar operasi yustisi, testing dan isolasi dalam dua minggu terakhir.

Hal ini dilakukan seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan kasus COVID-19 di 9 provinsi prioritas, salah satunya adalah Jatim.

“Alhamdulillah, operasi yustisi yang diikuti dengan testing PCR yang terus naik dan isolasi yang lebih agresif dengan jemput bola ini cukup efektif untuk menekan kasus baru COVID-19 di Jatim. Ketika jumlah testing sampel PCR di Jatim terus naik hingga menjadi tertinggi kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta, kasus positif COVID-19 yang ditemukan justru menurun, positivity rate kita juga terus konsisten menurun," kata Gubernur Jatim Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (30/9/2020).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Selasa (29/9/2020), kasus aktif COVID-19 yang masih dirawat di Jatim merupakan yang terendah dibandingkan provinsi besar lain di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 3.580 pasien.

Diikuti oleh Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 4.962 kasus aktif, Jawa Barat (Jabar) 8.075 kasus aktif, dan DKI Jakarta 12. 106 kasus aktif COVID-19.

Sementara itu, dalam dua minggu terakhir testing PCR yang dilakukan cukup masif yakni 77.953 test, angka ini sudah mendekati target WHO.

Khofifah menjelaskan, dalam dua minggu ini tindakan tegas untuk mengawal protokol kesehatan diberlakukan dengan pelaksanaan operasi yustisi oleh tim COVID-19 Hunter dari Polda Jatim, Kodam V Brawijaya dan Forkopimda Jatim.

Hal ini sesuai dengan Pergub Nomor 53 Tahun 2020 sebagai landasannya. Pelaksanaan operasi tersebut berjalan secara massif dan serentak di 38 kabupaten/kota sejak 14 September.
“Kombinasi Operasi Yustisi, dengan testing massif dan treatment yang optimal ini dirasakan menjadi format yang cukup efektif menekan kasus COVID-19 di Jatim,” ujarnya.

Berdasarkan situs thebonza.com yang menganalisis data dari Satuan Gugus Tugas COVID-19 Indonesia, Rate of Transmission (Tingkat Penularan) di Jatim sudah dibawah 1 selama 9 hari, dan per hari ini menjadi terendah se Indonesia yakni 0,8.

"Apabila ini bisa di pertahankan sampai 14 hari, penyebaran COVID-19 di Jatim menjadi relatif terkendali,” tandas Khofifah.

Operasi yustisi di Jatim sampai hari ini telah dilakukan di 40.745 titik, dengan total yang terjaring sebanyak 592.634 orang dengan rincian jumlah teguran sebanyak 484.044 teguran.

Selanjutnya hukuman sosial kepada 87.862 orang, denda administratif kepada 20.728 orang, penyitaan KTP sebanyak 10.249 buah, percobaan kurungan kepada 1 orang dan penutupan tempat usaha kepada 36 lokasi.

Tim COVID-19 Hunter juga menyisir pasien OTG dan melakukan penjemputan bagi mereka yang isolasi mandiri yang rumahnya belum memenuhi syarat.

Untuk mengawal operasi yustisi ini, testing di Jatim dilakukan secara lebih masif. Berdasarkan laporan mingguan dari Kemenkes per 24 September 2020, Jatim menduduki provinsi dengan jumlah PCR tertinggi nomor dua setelah DKI Jakarta.

“Sampai hari ini sudah lebih dari satu juta tes telah dilakukan untuk warga Jatim, dengan rincian rapid test sebanyak 943.088 dan PCR sebanyak 329.045 sampel,” jelas Khofifah.

Sebagian besar test tersebut, khususnya untuk tracking, dilakukan secara masif dan gratis bagi warga Jatim.

Positivity rate Jatim yang sebelumnya pernah mencapai 31% di bulan Juli, kini sudah menjadi 12%. Selain itu, optimalisasi perawatan COVID-19 di Rumah Sakit (RS) juga terus diupayakan oleh Pemprov Jatim. (Baca juga: Lima Pedoman Hadapi Pandemi COVID-19)

Berdasarkan laporan dari Kemenkes per 24 September 2020, Jatim menduduki provinsi dengan jumlah bed isolasi tertinggi di Indonesia dengan total bed ICU dan isolasi sebanyak 7.591 dengan keterisian hanya 2.918 bed.

Selain itu, BOR Jawa Timur saat ini adalah 38% yang artinya kapasitas bed masih aman, jauh di bawah standar WHO yang 60%. (Baca juga: Uci Flowdea: Isu Relung Rohani dengan Berbagi Bantuan saat Pandemi COVID-19)

"Dengan pencapaian yang baik ini, saya terus berharap Jatim bisa terus patuh kepada protokol kesehatan. Terus lakukan testing, tracking dan isolasi sesuai dengan target WHO. Sehingga kasus COVID-19 tidak makin menyebar dan kasus aktif baru akan konsisten turun,” pungkas Khofifah.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)