Pandemi COVID-19, Bantuan untuk Warga Terdampak Terus Mengalir
loading...
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana, menyambut bantuan paket sembako, Selasa (5/5/2020). Foto/Ist.
A
A
A
SURABAYA - Gerakan gotong-royong menghadapi pandemi COVID-19 mendapat atensi berbagai pihak. Khususnya perhatian bagi masyarakat Kota Surabaya, yang terdampak.
Atensi ini dilakukan oleh Alfamart dengan memberikan bantuan paket sembako, yang diterima oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Selasa (5/5/2020).
Bantuan bahan pokok dan keperluan sehari-hari ini diserahterimakan di Kediaman Dinas Wakil Wali Kota Surabaya. WS, sapaan akrab Whisnu Sakti Buana mengatakan, pembagian tersebut ditujukan bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Namun bukan warga yang masuk dalam status MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). "Karena MBR sudah diintervensi oleh Pemkot Surabaya, baik berupa uang tunai maupun bantuan lainnya," katanya.
Setidaknya, menurut data yang dimiliki oleh Wawali Whisnu, ada sekitar 100.000 warga Kota Surabaya yang terdampak pandemi covid-19.
"Maka yang bukan MBR, tapi karena pandemi ini mereka butuh makan, merela tidak bisa kerja lagi. Utamanya pekerja informal ya. Mereka kan pemasukannya jauh daripada sebelumnya. Ya itu yang terdampak," ungkap politisi PDIP Jarim tersebut.
Alumnus ITS Surabaya ini mengapresiasi langkah Alfamart yang ikut serta dalam berperan sosial. "Terima kasih sudah mempercayakan ke kita. Ini akan kita bagikan lagi. Apalagi ini menjelang lebaran, ya suasananya harus tetap lebaran. Beras gini mereka pasti butuh," kata pasangan Tri Rismaharini dalam Pilkada Surabaya 2015 lalu ini.
Atensi ini dilakukan oleh Alfamart dengan memberikan bantuan paket sembako, yang diterima oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Selasa (5/5/2020).
Bantuan bahan pokok dan keperluan sehari-hari ini diserahterimakan di Kediaman Dinas Wakil Wali Kota Surabaya. WS, sapaan akrab Whisnu Sakti Buana mengatakan, pembagian tersebut ditujukan bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Namun bukan warga yang masuk dalam status MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). "Karena MBR sudah diintervensi oleh Pemkot Surabaya, baik berupa uang tunai maupun bantuan lainnya," katanya.
Setidaknya, menurut data yang dimiliki oleh Wawali Whisnu, ada sekitar 100.000 warga Kota Surabaya yang terdampak pandemi covid-19.
"Maka yang bukan MBR, tapi karena pandemi ini mereka butuh makan, merela tidak bisa kerja lagi. Utamanya pekerja informal ya. Mereka kan pemasukannya jauh daripada sebelumnya. Ya itu yang terdampak," ungkap politisi PDIP Jarim tersebut.
Alumnus ITS Surabaya ini mengapresiasi langkah Alfamart yang ikut serta dalam berperan sosial. "Terima kasih sudah mempercayakan ke kita. Ini akan kita bagikan lagi. Apalagi ini menjelang lebaran, ya suasananya harus tetap lebaran. Beras gini mereka pasti butuh," kata pasangan Tri Rismaharini dalam Pilkada Surabaya 2015 lalu ini.
(eyt)
Explore More