Gubernur Ganjar Kembali Datangi Warung, Apa Ngamuk Lagi?
loading...
A
A
A
"Nggak keberatan meskipun meja dan kursi saya dikasih solasi, ya biar aman semuanya untuk menghindari penularan penyakit . Kita kan nggak tahu, kalau duduk berdekatan di warung ini tidak boleh. Sekarang jadi paham, setelah di kasih tahu pak Ganjar. Nanti meja lainnya saya tata ulang," kata Septi (35) pemilik warung makan di Pujasera MAJT.
Selain sidak warung, Ganjar juga berkeliling ke sejumlah pasar tradisional dan kampung-kampung. Tujuannya sama, yakni untuk mengedukasi masyarakat agar tertib melaksanakan protokol kesehatan . (Baca juga: Bocah Viral Titok dengan Nakes Pakai APD Sembuh Dari COVID-19 )
Di sejumlah pasar tradisional dan kampung yang dikunjungi masih banyak ditemukan warga yang abai dengan tidak memakai masker. Setelah memberi masker , ia mengingatkan agar mereka tertib, sebab jika tidak tertib, maka pemerintah tidak akan segan menutup tempat usaha mereka.
"Biasanya saya pakai masker, ini tadi lupa. Pak Ganjar tadi mengingatkan, Semarang paling tinggi kasus positif COVID-19 , jadi harus pakai masker tiap hari. Besok-besok saya janji pakai masker, apalagi tadi pak Ganjar bilang kalau ngeyel usaha saya akan ditutup," kata Ny. Eko, salah satu pedagang di daerah Peterongan.
Selain sidak warung, Ganjar juga berkeliling ke sejumlah pasar tradisional dan kampung-kampung. Tujuannya sama, yakni untuk mengedukasi masyarakat agar tertib melaksanakan protokol kesehatan . (Baca juga: Bocah Viral Titok dengan Nakes Pakai APD Sembuh Dari COVID-19 )
Di sejumlah pasar tradisional dan kampung yang dikunjungi masih banyak ditemukan warga yang abai dengan tidak memakai masker. Setelah memberi masker , ia mengingatkan agar mereka tertib, sebab jika tidak tertib, maka pemerintah tidak akan segan menutup tempat usaha mereka.
"Biasanya saya pakai masker, ini tadi lupa. Pak Ganjar tadi mengingatkan, Semarang paling tinggi kasus positif COVID-19 , jadi harus pakai masker tiap hari. Besok-besok saya janji pakai masker, apalagi tadi pak Ganjar bilang kalau ngeyel usaha saya akan ditutup," kata Ny. Eko, salah satu pedagang di daerah Peterongan.
(eyt)