Dadang Supriatna Anggap Insentif Guru Ngaji Tak Manusiawi
loading...
A
A
A
"Saya juga adalah produk pendidikan diniyah dan pesantren. Mereka tanpa pamrih mendidik putra-putri kita di pengajian, tapi kadang kita sering lupa tidak memperhatikan kesejahteraan mereka," ujar Dadang.
Selain insentif untuk para guru ngaji atau ustadz dan ustadzah, Dadang juga berencana menaikkan besaran insentif bagi para Ketua RT, Ketua RW, dan anggota Linmas di Kabupaten Bandung hingga 100 persen.
"Insya Allah, insentif para Ketua RT dan RW serta anggota Linmas akan saya naikkan 100 persen plus dapat BPJS gratis," tegasnya lagi. (Baca juga: Laka Maut Tol Cipali Dipicu Bus Jalan Zigzag dan Pecah Ban )
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Kang DS itu pun berencana menggelontorkan anggaran Rp100 juta/RW di Kabupaten Bandung , dimana Rp60 juta di antaranya digunakan sektor ekonomi masyarakat dan Rp40 juta sisanya untuk infrastruktur.
"Anggaran sebesar itu tak menganggu anggaran Bumdes. Jadi nanti yang Rp60 juta itu bisa untuk menjadi pinjaman modal usaha warga di setiap RW. Itu pinjaman tanpa bunga sama sekali, tapi harus dikembalikan dan nanti bisa digulirkan lagi untuk warga yang lain. Insya Allah nanti warga bisa mandiri dan terhindar dari bank emok atau rentenir," tandasnya.
Selain insentif untuk para guru ngaji atau ustadz dan ustadzah, Dadang juga berencana menaikkan besaran insentif bagi para Ketua RT, Ketua RW, dan anggota Linmas di Kabupaten Bandung hingga 100 persen.
"Insya Allah, insentif para Ketua RT dan RW serta anggota Linmas akan saya naikkan 100 persen plus dapat BPJS gratis," tegasnya lagi. (Baca juga: Laka Maut Tol Cipali Dipicu Bus Jalan Zigzag dan Pecah Ban )
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Kang DS itu pun berencana menggelontorkan anggaran Rp100 juta/RW di Kabupaten Bandung , dimana Rp60 juta di antaranya digunakan sektor ekonomi masyarakat dan Rp40 juta sisanya untuk infrastruktur.
"Anggaran sebesar itu tak menganggu anggaran Bumdes. Jadi nanti yang Rp60 juta itu bisa untuk menjadi pinjaman modal usaha warga di setiap RW. Itu pinjaman tanpa bunga sama sekali, tapi harus dikembalikan dan nanti bisa digulirkan lagi untuk warga yang lain. Insya Allah nanti warga bisa mandiri dan terhindar dari bank emok atau rentenir," tandasnya.
(eyt)