BBRVPD Inten Suweno Cibinong Didorong Tumbuhkan Semangat Wirausaha Disabilitas

Sabtu, 19 September 2020 - 13:39 WIB
loading...
BBRVPD Inten Suweno...
Dirjen Rehsos Kemensos Harry Hikmat saat menjadi pembicara dalam acara peningkatan kapasitas pegawai BBRVPD Inten Suweno Cibinong di Kabupaten Garut. Foto/Istimewa
A A A
GARUT - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Dirjen Rehsos Kemensos) Harry Hikmat mendorong Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Inten Suweno Cibinong menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan penyandang disabilitas.

Pernyataan itu disampaikan Harry saat menjadi pembicara dalam kegiatan peningkatan kapasitas pegawai BBRVPD Inten Suweno Cibinong bertajuk "Potensi Penyandang Disabilitas Dalam Memasuki Dunia Kerja" di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020).

Harry mengatakan, kegiatan tersebut untuk menyesuaikan dengan arah kebijakan strategi dan program rehabilitasi sosial. Salah satunya melibatkan fungsi balai besar sebagai pusat layanan sosial bagi penyandang disabilitas.

Potensi kewirausahaan bagi penyandang disabilitasmenghadapipersoalan kapabilitas dan vokasi atau skill. Kapabilitas bukan berarti mereka tidak bisa inklusif dalam kehidupan sehari-hari.

Namun mereka butuh akomodasi layak dengan alat bantu. Jadi akomodasi termasuk lingkungan sekitar kalau dia melakukan mobilitas pastikan tersedia aksesibilitasnya, difasilitasi lingkungan yang ramah disabilitas.

Itu menyangkut akomodasi. Adapun kapabilitas yang bersangkutan bisa dilengkapi dengan alat bantu seperti alat bantu dengar bagi yang tunarungu, ada kacamata baca, walker, kursi roda, alat bantu belajar, termasuk mobile audio untuk tunanetra. "Semua itu untuk melengkapi keterbatasan yang mereka miliki. Kalau vokasi atau skill, masing-masing punya potensi," ungkap Harry.

Sementara itu, Kepala BBRVPD Cibinong Manggana Lubis mengatakan, saat ini BBRVPD Cibinong memberikan pelayanan kepada 24.226 orang penyandang disabilitas. Perinciannya, program pelayanan rehabilitasi vokasional 526 orang dan 23.700 penyandang disabilitas melalui program bantuan cash transfer ASPD di seluruh Indonesia baik berbasis LKS maupun perorangan.

"Dari 23.700 penerima bantuan sosial non tunai ASPD dibagi dalam dua gelombang penyaluran. Gelombang 1 sebanyak 17.532 penyandang disabilitas yang terdiri dari penerima perorangan 12.571, penerima melalui LKS 4.961 tersebar di 33 provinsi dan 340 kabupaten/kota. Masing-masing menerima bantuan Rp2 juta per orang," kata Manggana.

Untuk Provinsi Jawa Barat pada 2020 sebanyak 1.506 penyandang disabilitas. Terdiri atas penerima perorangan 977 orang dan melalui LKS 529. "Khusus di Kabupaten Garut pada 2020 sebanyak 89 penyandang disabilitas," ujar Manggana.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2038 seconds (0.1#10.140)