Tekan Kematian COVID, Penderita Hipertensi Dilarang Keluar Rumah

Jum'at, 18 September 2020 - 13:05 WIB
loading...
Tekan Kematian COVID,  Penderita Hipertensi Dilarang Keluar Rumah
Gubernur Ganjar Pranowo saat memimpin upacara pembagian masker kepada Anggota TNI/Poliri dan komunitas masyarakat, Jumat (18/9/2020). Foto: SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Masyarakat yang memiliki penyakit gula darah dan hipertensi untuk tetap di rumah. Pasalnya, dua penyakit itu disebut sebagai penyebab tertinggi kasus kematian akibat COVID-19 di Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memimpin upacara pembagian masker kepada Anggota TNI/Poliri dan komunitas masyarakat di halaman Mapolda Jateng, Semarang, Jumat (18/9/2020). Acara itu juga dihadiri Komisi III DPR RI, jajaran Polda Jateng, Kejati Jateng dan tamu undangan lainnya.

"Saya ingatkan kepada masyarakat, yang merasa memiliki gula darah tinggi, hipertensi jangan klayaban. Lebih baik di rumah saja. Sebab, dua penyakit ini yang paling tinggi menyebabkan angka kematian selama pandemi COVID-19 di Jawa Tengah," tegas Ganjar.

Dari data yang ada, sumbangan kasus meninggal pasien COVID-19 dengan kumorbit gula darah tinggi di Jawa Tengah sebesar 39,9 persen. Sementara pasien COVID-19 yang meninggal disertai kumorbit hipertensi sebanyak 32,0 persen.

Menurutnya, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, ujung tombaknya adalah masyarakat. Masyarakat bisa menjadi pahlawan, dengan berperang melawan COVID-19 menggunakan kebiasaan baru.(Baca juga : Kapasitas Bed Isolasi Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Jateng Masih Aman)

"Tentara melawan COVID-19 ini ya kita sendiri. Dokter dan tenaga kesehatan itu benteng terakhir. Bagaimana cara berjuangnya, mudah yakni hanya dengan tertib menerapkan 3 M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun," terangnya.

Angka penularan COVID-19 di Jawa Tengah lanjut Ganjar masih cukup tinggi. Dalam dua minggu ke depan, pihaknya akan berupaya sekuat tenaga untuk menekan angka penularan, angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan COVID-19 di Jawa Tengah.

"Tidak bisa hanya pemerintah, makanya saya senang hari ini ada komunitas yang dilibatkan. Bantuan dari komunitas ini sangat penting, untuk menyosialisasikan sampai tingkat terkecil. Komunitas adalah pionir, agen untuk sosialisasi kepada orang-orang terdekat," pungkasnya.

Sementara itu, pimpinan Komisi III DPR RI, Adies Kadir mengapresiasi upaya Jawa Tengah dalam menekan angka penularan Covid-19. Seluruh jajaran birokrasinya, baik Gubernur, TNI, Polri dan komunitas semuanya bersatu dalam upaya ini.(Baca juga : Pandemi COVID-19, Festival Kota Lama Semarang 2020 Dikemas Virtual )

"Ini langkah bagus, semuanya dilibatkan termasuk komunitas. Semua harus turun sosialisasi pada masyarakat agar tidak menganggap remeh virus ini," kata Adies.

Adies juga berharap penegakan hukum bagi pelanggar protokol kesehatan terus digalakkan. Ia meminta agar ada peraturan khusus yang mengatur terkait sanksi itu.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4081 seconds (0.1#10.140)