Cerita Wisuda Online UNS: Tanpa Tepuk Tangan, Kucir Toga Dipindah Kakak

Senin, 04 Mei 2020 - 14:00 WIB
loading...
Cerita Wisuda Online...
Oky Dea Novianti, mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Penyuluh dan Komunikasi Pertanian UNS yang mengikuti wisuda online dari rumah saat kucir topi toga dipindahkan oleh kakaknya. Foto/Dokumen Pribadi Oky Dea Novianti
A A A
SOLO - Pandemi corona virus (COVID-19) membuat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memutuskan menggelar wisuda periode II Tahun 2020 secara daring atau online. Wisuda daring yang digelar Sabtu (2/5/2020) kemarin, merupakan pertama kalinya dalam sejarah UNS dengan diikuti 259 mahasiswa.

Perasaan campur aduk antara haru, sedih, bahagia dirasakan oleh Oky Dea Novianti, mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNS yang menjadi salah satu wisudawan. Mahasiswa angkatan 2015 ini tidak pernah menyangka bakal mengalami wisuda secara daring.

"Tidak pernah terbayangkan mengikuti wisuda online. Inginnya tetap wisuda offline. Tapi memang kondisinya juga lagi seperti ini. Dan diberi kesempatan bisa daftar dan pemberkasan bisa semua. Saya ikut yang online aja nggak apa apa," kata Oky Dea Novianti.

Dirinya menjalani sidang dan dinyatakan lulus Januari 2020. Sedangkan proses pemberkasan berlangsung mulai Februari. Saat prosesi wisuda online, dirinya berada di rumah yang beralamat Perumahan Dosen UNS, Jaten, Karanganyar. Saat itu, ia didampingi kedua kakak dan para keponakan. "Kalau ibu sudah almarhumah, dan bapak sedang rapat online atau keperluan lain di jam yang sama," ungkapnya.

Sebagaimana wisuda sarjana pada umumnya, ia juga memakai baju toga. Tak ketinggalan make up wajah karena untuk keperluan foto-foto wisuda. "Saya persiapan 07.30 WIB dan jam 09.00 acara dimulai," tutur Oky Dea Novianti.

Sebelum wisuda online berlangsung dengan menggunakan Webex, Zoom Cloud Meeting, dan live streaming via Youtube, dilakukan gladi bersih terlebih dahulu. Gladi bersih dilakukan hingga empat kali, di antaranya untuk cek koneksi internet. Berbeda halnya jika wisuda biasa, gladi bersih hanya dilakukan satu kali.

Oky Dea memakai laptop dan pengeras saat wisuda daring berlangsung agar suara protokol wisuda yang berada di Auditorium UNS terdengar. Sebelum wisuda, dari UNS membuatkan grup WhatsApp untuk para wisudawan untuk koordinasi. Ketika gladi bersih, operator whatsAap memberikan arahan. Saat gladi bersih, para wisudawan diminta standby di jam tertentu saat cek koneksi.

Setelah operator memberikan link dan pasword di Webex, para peserta bisa join dan satu per satu dicek koneksinya. Apakah suara operator terdengar, koneksi, video dan lainnya, sehingga dirinya juga mempersiapkan koneksi internet di rumah harus bagus agar tidak macet-macet.

Grup WhatsApp dibuat dua minggu sebelum wisuda online berlangsung. Sedangkan gladi bersih dilaksanakan seminggu sebelum hari pelaksanaan. Sebelum wisuda, dari UNS juga mengirimkan toga, samir, topi ke alamat calon wisudawan masing-masing melalui pos. "Pas daftar wisuda online itu kan ada form yang harus diisi, seperti ukuran toga dan alamat lengkap," katanya.

Saat pendaftaran wisuda, virus corona memang sudah merebak. Namun kala itu, dirinya berpikir wisuda tetap diundur untuk periode berikutnya. Namun UNS ternyata tetap menggelar wisuda secara online. Meski wisuda secara online, tapi dirinya merasa tidak masalah mengingat kondisi di tengah pandemi. Sebab semuanya harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

"Rasanya sedih banget soalnya karena harapannya ingin wisuda offline. Bagaimana pun adalah bagian dari memori perjuangan beberapa tahun kuliah," ucapnya. Namun dirinya tetap bisa menerima karena suasana di tengah keprihatinan.

Saat puncak wisuda berupa pemindahan kucir topi toga, dilakukan oleh kakak laki-lakinya. Sedangkan lainnya mengabadikan momen itu dengan kamera. Pemindahan kucir topi toga dilakukan secara bersama-sama setelah ada instruksi dari Rektor UNS.

Rasa sedih juga dirasakan teman-teman saat kuliah di kampus. Mereka tidak bisa ketemu langsung dan mengucapkan selamat secara langsung. Setelah selesai wisuda, kemudian dilakukan sesi foto-foto dengan keluarga di rumah. Meski demikian, Oky Dea akan ke kampus untuk foto-foto sebagai kenang-kenangan.
Berbeda dengan wisuda offline yang langsung mendapatkan ijazah saat wisuda, wisudawan online tetap harus mengurus ijazahnya ke kampus.

Wisuda online pertama kalinya di UNS juga memberikan suasana berbeda. Hiruk-pikuk kegembiraan wisudawan bersama keluarga yang mengantar sama sekali tidak ada. Jalannya wisuda hanya dihadiri Rektor dan jajaran universitas. Protokol kesehatan COVID-19 dijalankan seperti menggunakan masker dan jaga jarak.

Suasana semakin mengharukan ketika di depan Rektor dan jajaran pimpinan universitas, tampak berjajar kursi kursi kosong tak ditempati. Prosesi dijalankan layaknya wisuda seperti umumnya, termasuk mengenakan baju toga. Lagu Indonesia Raya, Mars UNS dibawakan oleh paduan suara.

Wakil Rektor Bidang Akademik UNS Prof Ahmad Yunus menyampaikan laporan jumlah mahasiswa yang diwisuda. Termasuk mengumumkan 76 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude atau dengan pujian. Dalam wisuda, terdapat beberapa wisudawan yang mendapat predikat tercepat dan termuda. Tepuk tangan yang biasa bergemuruh saat pengumuman mahasiswa lulusan terbaik, sama sekali tidak terdengar.

Rektor UNS Solo Prof Jamal Wiwoho menyampaikan wisuda periode II Tahun 2020 diselenggarakan berbeda dengan wisuda yang sudah digelar UNS selama ini. "Tanpa mengurangi keabsahan dan kekhidmatan wisuda, tata upacara perhelatan wisuda UNS periode II harus dilaksanakan dengan telekonferensi atau via aplikasi Webex dengan tetap memperhatikan Protokol kesehatan," kata Jamal.

Sesuai kalender akademik UNS, sebenarnya pelaksanaan acara Wisuda Periode II dijadwalkan 25 April 2020. Namun karena pertimbangan situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 maka UNS memutuskan perubahan jadwal dan tata upacara wisudanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)