Gubernur Jatim Khofifah Pastikan Kapasitas Bed Isolasi Pasien COVID-19 Mencukupi

Jum'at, 11 September 2020 - 14:27 WIB
loading...
Gubernur Jatim Khofifah...
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menjamin kapasitas bed isolasi di rumah sakit (RS) di Jawa Timur (Jatim) masih memadai.

Saat ini, bed isolasi RS di Jatim sebanyak 6.611 bed dan ICU isolasi 860 bed. Angka tersebut menjadikan Jatim sebagai wilayah dengan kapasitas bed isolasi maupun ICU isolasi tertinggi di Indonesia.

"Saat ini bed isolasi di Jatim relatif cukup. Bed occupancy rate-nya saat ini 49%. Artinya prosentase ini ideal dan sesuai dengan standar bed occupancy ratio menurut WHO, yakni di bawah 60%," tutur Gubernur Khofifah saat ditemui sesuai menghadiri penutupan dan wisuda Diklatpim II di Kantor BPSDM Jatim, Surabaya, Jumat (11/9/2020).

Berdasarkan laporan ketahanan kesehatan dalam menjalani tatanan hidup dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 8 September 2020, Jatim saat ini memiliki kapasitas bed isolasi mencapai 6.611 bed dengan 3.221 bed terisi.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat yakni 4.477 bed dengan 1.724 bed yang terisi, DKI Jakarta 4.417 bed dengan 3.776 bed terisi dan Jawa Tengah 3.664 bed dengan 2.110 bed terisi.

Sedangkan, kapasitas ICU isolasi Jatim mencapai 860 bed dengan keterisian hanya 72 bed. Angka ini lebih tinggi dari Jawa Tengah yakni 738 dengan keterisian 30 bed, Jawa Barat dengan 721 bed dengan keterisian 30 bed dan DKI Jakarta dengan 574 bed dengan keterisian 250 bed.

"Ini semua, buah dari ikhtiar Pemprov Jatim bersama pemkab/pemkot untuk meningkatkan jumlah bed isolasi. Dari Maret 525 bed, sekarang naik 12 kali lipat menjadi 6.611 bed," ungkap orang nomor satu Jatim ini.

Kendati demikian, gubernur perempuan pertama Jatim ini tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan patuh pada protokol kesehatan.

Melihat munculnya beberapa klaster baru dalam beberapa minggu ini, Gubernur Khofifah berpesan agar masyarakat membatasi aktivitas yang dirasakan beresiko tinggi untuk terjadi penularan kasus COVID-19.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan ke masyarakat agar menghilangkan stigma buruk kepada warga yang terkena COVID-19.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2685 seconds (0.1#10.140)