Kasus COVID-19 Tembus 200 Ribu, Ganjar Minta Even Kumpulkan Orang Dibatasi
loading...
A
A
A
"Saya sudah minta Pak Hendi menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi. Kok bisa datanya beda. Pak Hendi sudah melaporkan kepada saya dengan bagus, bahkan ada catatan secara detail status pasien, baik dari dalam kota maupun luar kota, lengkap dengan nama dan alamatnya," ucapnya.
Dari keterangan Hendi, lanjut Ganjar, hingga 8 September, kasus meninggal akibat COVID-19 di Kota Semarang berjumlah 658 orang. Sementara total kasus positif adalah 507 orang dan pasien sembuh 5.501 orang. (Baca juga: Sanksi Masuk Kamar Mayat Bagi Pelanggar Protokol COVID-19 Kurang Rasional)
"Makanya, data yang disampaikan Pak Wiku ada 2.591 kasus positif di Kota Semarang, padahal sesuai dashboard Pemkot Semarang, hanya 500-an. Kok jaraknya beda jauh, maka saya minta Pak Hendi segera memberikan klarifikasi untuk pencocokan data," tegasnya. (Baca juga: Muncul Klaster COVID-19 Panwaslu, Debat Pilkada Diusulkan via Virtual)
Meski data sebenarnya tak sebanyak yang disampaikan pusat, tetap saja Ganjar mengingatkan Pemkot Semarang untuk mengampanyekan protokol kesehatan kepada masyarakat. Bahkan, dia meminta agar pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan lebih ketat.
"Harus lebih ketat lagi, maka kalau kami membuat penegakan hukum secara masif akhir-akhir ini, semuanya harus mendukung agar semuanya paham dan sadar. Kalau tidak taat, harus dihukum," terangnya.
Dari keterangan Hendi, lanjut Ganjar, hingga 8 September, kasus meninggal akibat COVID-19 di Kota Semarang berjumlah 658 orang. Sementara total kasus positif adalah 507 orang dan pasien sembuh 5.501 orang. (Baca juga: Sanksi Masuk Kamar Mayat Bagi Pelanggar Protokol COVID-19 Kurang Rasional)
"Makanya, data yang disampaikan Pak Wiku ada 2.591 kasus positif di Kota Semarang, padahal sesuai dashboard Pemkot Semarang, hanya 500-an. Kok jaraknya beda jauh, maka saya minta Pak Hendi segera memberikan klarifikasi untuk pencocokan data," tegasnya. (Baca juga: Muncul Klaster COVID-19 Panwaslu, Debat Pilkada Diusulkan via Virtual)
Meski data sebenarnya tak sebanyak yang disampaikan pusat, tetap saja Ganjar mengingatkan Pemkot Semarang untuk mengampanyekan protokol kesehatan kepada masyarakat. Bahkan, dia meminta agar pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan lebih ketat.
"Harus lebih ketat lagi, maka kalau kami membuat penegakan hukum secara masif akhir-akhir ini, semuanya harus mendukung agar semuanya paham dan sadar. Kalau tidak taat, harus dihukum," terangnya.
(boy)