Asik Bali Luncurkan Trans Metro Dewata, Naik Gratis Sampai Akhir Tahun
loading...
A
A
A
DENPASAR - Bali memiliki moda transportasi baru, bus Trans Metro Dewata. Bus bantuan Kementerian Perhubungan itu akan melayani kawasan aglomerasi Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.
"Kehadiran bus ini diharapkan dapat menggerakkan sektor ekonomi dan pariwisata Bali yang lesu akibat dampak pandemi COVID-19," kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi usai meluncurkan operasional bus Trans Metro Dewata di Denpasar, Senin (7/9/2020). (Baca juga: Aksi KAMI di Gedung Sate Ricuh, Massa Usir Kelompok Tandingan)
Dia menjelaskan, total ada 105 bus untuk melayani empat koridor. Untuk tahap awal, bus medium berkapasitas 40 penumpang ini akan melayani koridor Bandara Ngurah Rai-GOR Ngurah Rai dengan 22 armada bus. (Baca juga: Di Gedung Sate, Gatot Nurmantyo-Din Syamsuddin Tegaskan KAMI Gerakan Moral)
Untuk tiga koridor lagi, rencananya akan beroperasi mulai bulan depan. Terdiri koridor Terminal Ubung-Monkey Forest (32 armada), Terminal Pesiapan-Central Parkir Kuta (31 armada) dan Pantai Matahari Terbit-Dalung (20 armada).
Guna menarik minat masyarakat, tarif bus Trans Metro Dewata digratiskan hingga akhir tahun. "Pemerintah memberikan subsidi 100 persen untuk biaya operasional kendaraan," papar Budi.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam kesempatan sama mengakui, minat warga Bali untuk menggunakan transportasi massal masih rendah. Karena itu perlu sosialisasi yang gencar.
"Bali ini kecil dan antar kabupaten dekat dan lebih suka pakai sepeda motor biarpun hujan, padahal risikonya tinggi," ungkap Koster.
Menurutnya, penumpang bus di Bali dengan Jakarta sangat berbeda. "Di Jakarta penumpang mengejar bus. Kalau di Bali bus yang mengejar penumpang," ujarnya.
Dia mencontohkan pengelolaan bus Trans Sarbagita merugi terus karena kurang peminat. Akibatnya, bus yang juga merupakan bantuan Kementerian Perhubungan itu pun kini banyak yang mangkrak.
Lihat Juga: Viral Bule Kena Begal di Bali Lapor Polisi Malah Diminta Bayar Rp200 Ribu, Begini Faktanya
"Kehadiran bus ini diharapkan dapat menggerakkan sektor ekonomi dan pariwisata Bali yang lesu akibat dampak pandemi COVID-19," kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi usai meluncurkan operasional bus Trans Metro Dewata di Denpasar, Senin (7/9/2020). (Baca juga: Aksi KAMI di Gedung Sate Ricuh, Massa Usir Kelompok Tandingan)
Dia menjelaskan, total ada 105 bus untuk melayani empat koridor. Untuk tahap awal, bus medium berkapasitas 40 penumpang ini akan melayani koridor Bandara Ngurah Rai-GOR Ngurah Rai dengan 22 armada bus. (Baca juga: Di Gedung Sate, Gatot Nurmantyo-Din Syamsuddin Tegaskan KAMI Gerakan Moral)
Untuk tiga koridor lagi, rencananya akan beroperasi mulai bulan depan. Terdiri koridor Terminal Ubung-Monkey Forest (32 armada), Terminal Pesiapan-Central Parkir Kuta (31 armada) dan Pantai Matahari Terbit-Dalung (20 armada).
Guna menarik minat masyarakat, tarif bus Trans Metro Dewata digratiskan hingga akhir tahun. "Pemerintah memberikan subsidi 100 persen untuk biaya operasional kendaraan," papar Budi.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam kesempatan sama mengakui, minat warga Bali untuk menggunakan transportasi massal masih rendah. Karena itu perlu sosialisasi yang gencar.
"Bali ini kecil dan antar kabupaten dekat dan lebih suka pakai sepeda motor biarpun hujan, padahal risikonya tinggi," ungkap Koster.
Menurutnya, penumpang bus di Bali dengan Jakarta sangat berbeda. "Di Jakarta penumpang mengejar bus. Kalau di Bali bus yang mengejar penumpang," ujarnya.
Dia mencontohkan pengelolaan bus Trans Sarbagita merugi terus karena kurang peminat. Akibatnya, bus yang juga merupakan bantuan Kementerian Perhubungan itu pun kini banyak yang mangkrak.
Lihat Juga: Viral Bule Kena Begal di Bali Lapor Polisi Malah Diminta Bayar Rp200 Ribu, Begini Faktanya
(shf)