Daftar Pilkada Gunungkidul, Sunaryanto Terlebih Dahulu Sungkem ke Orangtua
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sunaryanto - Heri Susanto yang diusung Golkar, PKB dan di dukung Partai Perindo dan beberapa parpol non-DPRD akhirnya mendaftarkan diri di KPU Gunungkidul , Minggu (6/9/2020).
Dengan mantap dan lebih perhitungan matang Sunaryanto memilih berlari dari kediamannya menuju Kantor KPU Gunungkidul.
Sebelum berangkat Sunaryanto bersama istri Diah Purwanti menyempatkan diri sungkem kepada kedua orang tuanya, Mbah Gijo dan Mbah Welas. Dengan menepuk bahu keduanya memberikan restu kepada anak pertamanya yang masih muda itu untuk mengabdikan diri bagi Gunungkidul Handayani.
"Saya restui perjuanganmu mugi Allah SWT meridhoi .Aaamiiin," ucap Mbah Gijo. (BACA JUGA: Upacara Adat 'Upah Upah' Lepas Keberangkatan Bacabup Madina)
Bagi Sunaryanto, restu kedua orang tua, terutama ibu adalah kekuatan luar biasa untuk mulai perjalanan pengabdian di bumi Handayani. Slogan Handayani Dharmaning Pertiwi dipegang erat. Segala potensi kekuatan yang dimiliki Gunungkidul harus dikelola maksimal.
Bukan lagi membangun Gunungkidul namun saatnya Gunungkidul membangun. Sebuah slogan yang yang menunjukkan bahwa semua warga Gunungkidul terlibat segala potensi dilibatkan untuk bangkit dari Ketertinggalan maju menjadi kabupaten yang diperhitungkan dikancah nasional dan internasional baik dari sumber daya manusia, budaya pariwisata dan lain sebagainya.
Sunaryanto memilih lari bukan tanpa alasan. Pertama di dalam situasi pandemi dia mengingatkan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan. Kemudian secara filosofi untuk mengejar ketertinggalan tidak bisa hanya dengan jalan santai dan saktekane, namun harus lari kencang menggapai harapan.
"Kita tahu kondisi alam Gunungkidul yang seperti ini, kondisi masyarakat dengan upah minimum kabupaten terendah di DIY. Bukan waktunya kita santai, namun kita harus berlari mengejar ketertinggalan," ucap Sunaryanto.
Pukul 14.00 Sunaryanto membuktikan janjinya. Anak petani asal Kwarasan Wetan, Desa Kedung Keris ini mulai menjejakkan langkah berlari menuju KPU Gunungkidul. Ribuan warga yang mengikuti maupun memberi dukungan di pinggir jalan mengelu - elukan tokoh muda ini untuk bisa melanjutkan estafet pembangunan yang dilakukan Badingah.
Jaringan di tingkat nasional sudah disiapkan untuk menjadikan Gunungkidul lebih maju dan makmur. (BACA JUGA: Mantan Gubernur Sumut Optimistis Bobby-Aulia Bisa Benahi Masalah Medan Utara)
Sesampai di Kantor KPU Gunungkidul, Sunaryanto langsung disambut bakal calon wakil Bupati Heri Susanto bersama Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman serta ketua tim kampanye Heri Nugroho yang juga ketua DPD Golkar Gunungkidul.
Dengan rasa bangga Gandung Pardiman langsung menemui Sunaryanto sambil mengangkat tangan bersama- sama. "Apa yang dilakukan Sunaryanto adalah sebuah langkah filosofi. Warga Gunungkidul harus berlari mengejar ketertinggalan. Sudah saatnya Gunungkidul membangun. Tidak bisa lagi dengan jalan ditempat dan jalan santai harus berlari cepat," ucap Anggota Komisi VII DPR ini.
Dengan mengenakan pakaian training pasangan ini masuk, mendaftarkan diri dan diterima semua komisioner KPU." Ini adalah pasangan terakhir yang mendaftarkan ke KPU, kita akan lakukan verifikasi setelah berkas pendaftaraan kami terima," kata Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani.
Usai mendaftarkan diri, Sunaryanto memilih naik mobil bak terbuka untuk pulang diikuti para pengikutnya.
Dengan mantap dan lebih perhitungan matang Sunaryanto memilih berlari dari kediamannya menuju Kantor KPU Gunungkidul.
Sebelum berangkat Sunaryanto bersama istri Diah Purwanti menyempatkan diri sungkem kepada kedua orang tuanya, Mbah Gijo dan Mbah Welas. Dengan menepuk bahu keduanya memberikan restu kepada anak pertamanya yang masih muda itu untuk mengabdikan diri bagi Gunungkidul Handayani.
"Saya restui perjuanganmu mugi Allah SWT meridhoi .Aaamiiin," ucap Mbah Gijo. (BACA JUGA: Upacara Adat 'Upah Upah' Lepas Keberangkatan Bacabup Madina)
Bagi Sunaryanto, restu kedua orang tua, terutama ibu adalah kekuatan luar biasa untuk mulai perjalanan pengabdian di bumi Handayani. Slogan Handayani Dharmaning Pertiwi dipegang erat. Segala potensi kekuatan yang dimiliki Gunungkidul harus dikelola maksimal.
Bukan lagi membangun Gunungkidul namun saatnya Gunungkidul membangun. Sebuah slogan yang yang menunjukkan bahwa semua warga Gunungkidul terlibat segala potensi dilibatkan untuk bangkit dari Ketertinggalan maju menjadi kabupaten yang diperhitungkan dikancah nasional dan internasional baik dari sumber daya manusia, budaya pariwisata dan lain sebagainya.
Sunaryanto memilih lari bukan tanpa alasan. Pertama di dalam situasi pandemi dia mengingatkan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan. Kemudian secara filosofi untuk mengejar ketertinggalan tidak bisa hanya dengan jalan santai dan saktekane, namun harus lari kencang menggapai harapan.
"Kita tahu kondisi alam Gunungkidul yang seperti ini, kondisi masyarakat dengan upah minimum kabupaten terendah di DIY. Bukan waktunya kita santai, namun kita harus berlari mengejar ketertinggalan," ucap Sunaryanto.
Pukul 14.00 Sunaryanto membuktikan janjinya. Anak petani asal Kwarasan Wetan, Desa Kedung Keris ini mulai menjejakkan langkah berlari menuju KPU Gunungkidul. Ribuan warga yang mengikuti maupun memberi dukungan di pinggir jalan mengelu - elukan tokoh muda ini untuk bisa melanjutkan estafet pembangunan yang dilakukan Badingah.
Jaringan di tingkat nasional sudah disiapkan untuk menjadikan Gunungkidul lebih maju dan makmur. (BACA JUGA: Mantan Gubernur Sumut Optimistis Bobby-Aulia Bisa Benahi Masalah Medan Utara)
Sesampai di Kantor KPU Gunungkidul, Sunaryanto langsung disambut bakal calon wakil Bupati Heri Susanto bersama Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman serta ketua tim kampanye Heri Nugroho yang juga ketua DPD Golkar Gunungkidul.
Dengan rasa bangga Gandung Pardiman langsung menemui Sunaryanto sambil mengangkat tangan bersama- sama. "Apa yang dilakukan Sunaryanto adalah sebuah langkah filosofi. Warga Gunungkidul harus berlari mengejar ketertinggalan. Sudah saatnya Gunungkidul membangun. Tidak bisa lagi dengan jalan ditempat dan jalan santai harus berlari cepat," ucap Anggota Komisi VII DPR ini.
Dengan mengenakan pakaian training pasangan ini masuk, mendaftarkan diri dan diterima semua komisioner KPU." Ini adalah pasangan terakhir yang mendaftarkan ke KPU, kita akan lakukan verifikasi setelah berkas pendaftaraan kami terima," kata Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani.
Usai mendaftarkan diri, Sunaryanto memilih naik mobil bak terbuka untuk pulang diikuti para pengikutnya.
(vit)