OPM Turun Gunung, 699 Warga Tembagapura Dievakuasi Pakai 11 Bus Anti Peluru
A
A
A
TIMIKA - Sebanyak 699 warga dari Distrik Tembagapura, Sabtu pagi (7/3/2020) dievakuasi oleh aparat keamanan ke Kota Timika Papua. Ratusan warga baik anak-anak dan orang dewasa ini dievakuasi ke Kota Timika dengan menggunakan 11 bus yang dilapisi baja anti peluru milik PT Freeport Indonesia. (Baca: OPM Turun Gunung di Tembagapura, Kodam Amankan Evakuasi Warga Pegunungan ke Timika)
Proses evakuasi tersebut untuk yang kedua kalinya setelah sebanyak 258 warga dievakuasi pada Jumat siang 6 Maret 2020.
Usai tiba di Kota Timika kemudian ratusan warga ini sementara ditampung di Markas Kaveleri 3/Srigala Ceta sebelum dipulangkan ke rumah keluarga mereka yang tersebar di Kota Timika dan sekitarnya baik di Kwamki Narama, SP2 Utikini dan SP3.
Warga dievakuasi karena mereka merasa terancam dengan kontak tembak antara Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka dan TNI/Polri di Tembagapura beberapa waktu lalu.
Akibatnya warga tidak bisa beraktifitas sehingga meminta kepada pemerintah daerah agar menurunkan mereka ke tempat aman hingga situasi di Tembagapura benar benar kondusif.
Sementara itu Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Pio l Nainggolan mengatakan, warga yang diangkut terdiri dari 533 orang dewasa yang didominasi oleh wanita dan sebanyak 166 anak-anak yang berasal dari Kampung Banti I, Banti II, Kali Kabur dan Opitawak.
“Proses evakuasi mereka diangkut menggunakan 11 bus karyawan PT Freeport Indonesia yang dilapisi baja anti peluru dari titik kumpul di Mapolsek Tembagapura menuju Mako Denkav 3/SC,” kata dia.
Selanjutnya warga tersebut akan diantar ke beberapa titik lokasi menggunakan bus milik Pemda Mimika seperti di Utikini, Jayanti SP12, SP9, SP 7, SP6, SP2, Kwamki Narama dan Kota Timika.
“Proses evakuasi atas permintaan warga yang mana merasa tidak nyaman dengan keberadaan KKSB di Wilayah Tembagapura yang mana kejadian tersebut pernah terjadi akhir tahun 2017 silam,” tandasnya.
Proses evakuasi tersebut untuk yang kedua kalinya setelah sebanyak 258 warga dievakuasi pada Jumat siang 6 Maret 2020.
Usai tiba di Kota Timika kemudian ratusan warga ini sementara ditampung di Markas Kaveleri 3/Srigala Ceta sebelum dipulangkan ke rumah keluarga mereka yang tersebar di Kota Timika dan sekitarnya baik di Kwamki Narama, SP2 Utikini dan SP3.
Warga dievakuasi karena mereka merasa terancam dengan kontak tembak antara Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka dan TNI/Polri di Tembagapura beberapa waktu lalu.
Akibatnya warga tidak bisa beraktifitas sehingga meminta kepada pemerintah daerah agar menurunkan mereka ke tempat aman hingga situasi di Tembagapura benar benar kondusif.
Sementara itu Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Pio l Nainggolan mengatakan, warga yang diangkut terdiri dari 533 orang dewasa yang didominasi oleh wanita dan sebanyak 166 anak-anak yang berasal dari Kampung Banti I, Banti II, Kali Kabur dan Opitawak.
“Proses evakuasi mereka diangkut menggunakan 11 bus karyawan PT Freeport Indonesia yang dilapisi baja anti peluru dari titik kumpul di Mapolsek Tembagapura menuju Mako Denkav 3/SC,” kata dia.
Selanjutnya warga tersebut akan diantar ke beberapa titik lokasi menggunakan bus milik Pemda Mimika seperti di Utikini, Jayanti SP12, SP9, SP 7, SP6, SP2, Kwamki Narama dan Kota Timika.
“Proses evakuasi atas permintaan warga yang mana merasa tidak nyaman dengan keberadaan KKSB di Wilayah Tembagapura yang mana kejadian tersebut pernah terjadi akhir tahun 2017 silam,” tandasnya.
(sms)