Bandung Rawan Kejahatan Jalanan, Ini Kata Wali Kota Oded
loading...
A
A
A
BANDUNG - Dalam satu bulan terakhir, marak terjadi aksi para penjahat jalanan (street criminal) yang meresahkan warga Kota Bandung , Jawa Barat. Sejumlah orang telah menjadi korban para pelaku kejahatan jalanan tersebut.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, kriminalitas meningkat dalam satu bulan terakhir ini diduga akibat dampak pandemi COVID-19. Wabah virus Corona menyebabkan perekonomian masyarakat terpuruk. (BACA JUGA: Bandung Diteror Penjahat Jalanan, Dua Pekan 9 Warga Jadi Korban )
"Kriminalitas ini kan mungkin ya dampak dari COVID. Ekonomi segala macam. Ya, saya terus berkoordinasi dengan Pak Kapolrestabes (Kapolrestabes Bandung Ulung Sampurna Jaya) dan TNI (Dandim 0618/BS) dalam mengatasi masalah kriminalitas," kata Oded ditemui wartawan di Gedung Satuan Sabhara Polrestabes Bandung, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (4/9/2020). (BACA JUGA: Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus RTH, Oded Diberondong 5-6 Pertanyaan )
Menurut Oded, untuk mengatasi kriminalitas jalanan ini, semua pihak, termasuk masyarakat, harus bersama-sama. "Insya Allah lah Bandung aman. Saya berupaya bersama Forkopimda selalu berkoordinasi (untuk menekan angka kriminalitas)," ujar Oded.
Disinggung apakah ada program siskamling akan digalakan? Wali Kota menuturkan, Pemkot Bandung telah membahas soal ini dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung. (BACA JUGA: Perampok Beraksi di Antapani, Pelaku Cekik Leher dan Rampas Ponsel Korban )
"Itu (siskamling) sudah kami bahas. Kami bicarakan di internal pemkot dan dengan Forkopimda. Kan dulu pernah ada ronda, kami akan bahas Insya Allah," tutur Wali Kota.
Sementara itu, terkait rencana penerapan kembali jam malam di Kota Bandung, Oded mengungkapkan, belum dibahas lebih lanjut dengan Forkopimda Kota Bandung. Soal jam malam akan dibahas lebih lanjut.
"Saya kebetulan dengan Pak Kapolrestabes dan Forkopimda belum ngobrol dan diskusi lagi. Tapi, sementara ini kan masih ada penutupan-penutupan. Ya kami bahas dulu lah nanti," ungkap Oded.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Kota Bandung resah oleh aksi kejahatan jalanan (street crime) yang marak dalam dua pekan terakhir. Sedikitnya sembilan warga Bandung telah menjadi korban komplotan begal yang beraksi di beberapa tempat.
Data yang dihimpun SINDOnews, kejahatan jalanan menonjol dan menggegerkan Bandung terjadi pada Senin (24/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB yang dialami Yoga Novan Yasin (23) dan temannya Qataz.
Korban Yoga dan Qataz dihadang empat orang tak dikenal di depan kampus Unpad, tepatnya pertigaan Jalan Dipatiukur-Teuku Umar, Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Keempat pelaku memukul dan menembak korban Yoga dan Qataz menggunakan pistol air shoft gun. Akibatnya, Yoga mengalami luka lecet di wajah. Sedangkan Qataz menderita lebam di beberapa bagian tubuh.
Namun tidak ada barang berharga milik korban yang dibawa kabur pelaku. Kasus ini lalu dilaporkan korban Yoga ke Polsek Coblong.
Peristiwa pembegalan berikutnya menimpa Yuda Nanda Prawira di Jalan Situ Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung di pada Rabu 26 Agustus 2020 sekitar jam 00.30-01.00 WIB. Korban Yuda diadang empat pria bermotor di jalan sepi tersebut.
Saat motor dibawa kabur, korban melawan. Pelaku mengeluarkan senjata tajam celurit dan menyerang korban. Yuda Nanda Prawira mengalami luka bacok di wajah dan leher. Kasus ini dilaporkan ke Satreskrim Polrestabes Bandung.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, kriminalitas meningkat dalam satu bulan terakhir ini diduga akibat dampak pandemi COVID-19. Wabah virus Corona menyebabkan perekonomian masyarakat terpuruk. (BACA JUGA: Bandung Diteror Penjahat Jalanan, Dua Pekan 9 Warga Jadi Korban )
"Kriminalitas ini kan mungkin ya dampak dari COVID. Ekonomi segala macam. Ya, saya terus berkoordinasi dengan Pak Kapolrestabes (Kapolrestabes Bandung Ulung Sampurna Jaya) dan TNI (Dandim 0618/BS) dalam mengatasi masalah kriminalitas," kata Oded ditemui wartawan di Gedung Satuan Sabhara Polrestabes Bandung, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (4/9/2020). (BACA JUGA: Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus RTH, Oded Diberondong 5-6 Pertanyaan )
Menurut Oded, untuk mengatasi kriminalitas jalanan ini, semua pihak, termasuk masyarakat, harus bersama-sama. "Insya Allah lah Bandung aman. Saya berupaya bersama Forkopimda selalu berkoordinasi (untuk menekan angka kriminalitas)," ujar Oded.
Disinggung apakah ada program siskamling akan digalakan? Wali Kota menuturkan, Pemkot Bandung telah membahas soal ini dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung. (BACA JUGA: Perampok Beraksi di Antapani, Pelaku Cekik Leher dan Rampas Ponsel Korban )
"Itu (siskamling) sudah kami bahas. Kami bicarakan di internal pemkot dan dengan Forkopimda. Kan dulu pernah ada ronda, kami akan bahas Insya Allah," tutur Wali Kota.
Sementara itu, terkait rencana penerapan kembali jam malam di Kota Bandung, Oded mengungkapkan, belum dibahas lebih lanjut dengan Forkopimda Kota Bandung. Soal jam malam akan dibahas lebih lanjut.
"Saya kebetulan dengan Pak Kapolrestabes dan Forkopimda belum ngobrol dan diskusi lagi. Tapi, sementara ini kan masih ada penutupan-penutupan. Ya kami bahas dulu lah nanti," ungkap Oded.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Kota Bandung resah oleh aksi kejahatan jalanan (street crime) yang marak dalam dua pekan terakhir. Sedikitnya sembilan warga Bandung telah menjadi korban komplotan begal yang beraksi di beberapa tempat.
Data yang dihimpun SINDOnews, kejahatan jalanan menonjol dan menggegerkan Bandung terjadi pada Senin (24/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB yang dialami Yoga Novan Yasin (23) dan temannya Qataz.
Korban Yoga dan Qataz dihadang empat orang tak dikenal di depan kampus Unpad, tepatnya pertigaan Jalan Dipatiukur-Teuku Umar, Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Keempat pelaku memukul dan menembak korban Yoga dan Qataz menggunakan pistol air shoft gun. Akibatnya, Yoga mengalami luka lecet di wajah. Sedangkan Qataz menderita lebam di beberapa bagian tubuh.
Namun tidak ada barang berharga milik korban yang dibawa kabur pelaku. Kasus ini lalu dilaporkan korban Yoga ke Polsek Coblong.
Peristiwa pembegalan berikutnya menimpa Yuda Nanda Prawira di Jalan Situ Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung di pada Rabu 26 Agustus 2020 sekitar jam 00.30-01.00 WIB. Korban Yuda diadang empat pria bermotor di jalan sepi tersebut.
Saat motor dibawa kabur, korban melawan. Pelaku mengeluarkan senjata tajam celurit dan menyerang korban. Yuda Nanda Prawira mengalami luka bacok di wajah dan leher. Kasus ini dilaporkan ke Satreskrim Polrestabes Bandung.
(awd)