Band Sukatani Ngaku Diintimidasi sejak Juli 2024, Tolak Tawaran Jadi Duta Kepolisian
loading...

Grup band Sukatani buka suara terkait polemik mereka dengan aparat Kepolisian. Grup punk asal Purbalingga itu mengaku mengalami intimidasi sejak Juli 2024. Foto/IG Sukatani
A
A
A
SEMARANG - Grup band Sukatani buka suara terkait polemik yang menimpa mereka berkaitan dengan aparat Kepolisian. Grup punk asal Purbalingga itu menyebut telah mengalami intimidasi sejak Juli 2024.
Diketahui lagu Sukatani berjudul “Bayar Bayar Bayar” itu viral setelah 2 personelnya M Syifa Al Lutfi atau Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel membuat video klarifikasi dan permintaan maaf kepada Kapolri di akun Instagramnya.
Berbarengan dengan itu, lagu tersebut juga hilang dari platform digital. Mereka menyebut permintaan maaf dan klarifikasi itu tanpa tekanan dari siapapun dan atas kesadaran mereka sendiri.
Kini, melalui akun Instagram @lbh Semarang, Sukatani memberikan keterangan resmi. Sukatani dalam keadaan baik namun masih dalam proses recovery pasca-kejadian bertubi yang selama ini dihadapinya sejak Juli 2024 lalu. Keterangan itu dipublish 1 Maret 2025.
“Tekanan dan intimidasi dari Kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul ‘bayar bayar bayar” kami unggah melalui media sosial. Kejadian tersebut membuat kami mengalami berbagai kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil,” tulis Grup Sukatani pada keterangannya.
Selain itu, mereka juga mengumumkan tawaran dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi Duta Polri ditolak.
“Tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri, dengan itu kami menolak dengan tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian tersebut,” tegasnya.
Mereka menuliskan, setelah video klarifikasi itu diunggah, banyak sekali tawaran yang masuk, termasuk kepada Twister Angel merespons pemecatannya sebagai guru.
Mereka juga meluruskan Twister Angel yang merupakan vokalis Sukatani memang benar-benar diberhentikan alias PHK sepihak oleh yayasan tempatnya mengajar, dengan alasan karena masuk band Punk.
Pemecatan dilakukan tanpa memberikan ruang dan kesempatan bagi Twister Angel untuk dimintai keterangannya. Bahkan dalam surat pemecatan yang diterima sama sekali tidak menjelaskan apakah keikutsertaannya di Sukatani sebagai pelanggaran berat.
Mengenai pentas yang terjadi pasca-klarifikasi, Sukatani menyebut itu murni pertanggungjawaban grup tersebut untuk tetap memenuhi janji sesuai kontrak yang sudah disepakati jauh hari sebelum pembredelan lagu “bayar bayar bayar”.
“Kami paham bahwa apa yang baru saja kami alami dan dukungan luas dari kawan-kawan semua membuat semua pihak yang berbuat salah pada kami tiba-tiba mau terlihat baik,” sambungnya.
Sukatani juga mengumumkan pihaknya saat ini berjalan bersama LBH Semarang - YLBHI.
Pada bagian lain, Divisi Propam Polri melalui Biro Paminal melakukan serangkaian pemeriksaan kepada penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Jateng karena diduga melakuan intimidasi terhadap grup Sukatani tersebut. Jumlah personel yang diperiksa 7 orang.
“Bisa ditanyakan ke Propam Polri (Mabes Polri), (karena) pemeriksaan oleh Propam Polri,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto kepada wartawan.
Diketahui lagu Sukatani berjudul “Bayar Bayar Bayar” itu viral setelah 2 personelnya M Syifa Al Lutfi atau Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel membuat video klarifikasi dan permintaan maaf kepada Kapolri di akun Instagramnya.
Berbarengan dengan itu, lagu tersebut juga hilang dari platform digital. Mereka menyebut permintaan maaf dan klarifikasi itu tanpa tekanan dari siapapun dan atas kesadaran mereka sendiri.
Kini, melalui akun Instagram @lbh Semarang, Sukatani memberikan keterangan resmi. Sukatani dalam keadaan baik namun masih dalam proses recovery pasca-kejadian bertubi yang selama ini dihadapinya sejak Juli 2024 lalu. Keterangan itu dipublish 1 Maret 2025.
“Tekanan dan intimidasi dari Kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul ‘bayar bayar bayar” kami unggah melalui media sosial. Kejadian tersebut membuat kami mengalami berbagai kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil,” tulis Grup Sukatani pada keterangannya.
Selain itu, mereka juga mengumumkan tawaran dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi Duta Polri ditolak.
“Tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri, dengan itu kami menolak dengan tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian tersebut,” tegasnya.
Mereka menuliskan, setelah video klarifikasi itu diunggah, banyak sekali tawaran yang masuk, termasuk kepada Twister Angel merespons pemecatannya sebagai guru.
Mereka juga meluruskan Twister Angel yang merupakan vokalis Sukatani memang benar-benar diberhentikan alias PHK sepihak oleh yayasan tempatnya mengajar, dengan alasan karena masuk band Punk.
Pemecatan dilakukan tanpa memberikan ruang dan kesempatan bagi Twister Angel untuk dimintai keterangannya. Bahkan dalam surat pemecatan yang diterima sama sekali tidak menjelaskan apakah keikutsertaannya di Sukatani sebagai pelanggaran berat.
Mengenai pentas yang terjadi pasca-klarifikasi, Sukatani menyebut itu murni pertanggungjawaban grup tersebut untuk tetap memenuhi janji sesuai kontrak yang sudah disepakati jauh hari sebelum pembredelan lagu “bayar bayar bayar”.
“Kami paham bahwa apa yang baru saja kami alami dan dukungan luas dari kawan-kawan semua membuat semua pihak yang berbuat salah pada kami tiba-tiba mau terlihat baik,” sambungnya.
Sukatani juga mengumumkan pihaknya saat ini berjalan bersama LBH Semarang - YLBHI.
Pada bagian lain, Divisi Propam Polri melalui Biro Paminal melakukan serangkaian pemeriksaan kepada penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Jateng karena diduga melakuan intimidasi terhadap grup Sukatani tersebut. Jumlah personel yang diperiksa 7 orang.
“Bisa ditanyakan ke Propam Polri (Mabes Polri), (karena) pemeriksaan oleh Propam Polri,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto kepada wartawan.
(shf)