Kisah Soeharto Larang Rayakan Imlek, Latar Belakangnya Masih Berkaitan dengan PKI

Jum'at, 31 Januari 2025 - 07:53 WIB
loading...
A A A
Dalam konteks ini, segala sesuatu yang berhubungan dengan Tiongkok, termasuk budaya dan tradisi Tionghoa, dianggap sensitif dan berpotensi mengancam stabilitas negara.

Akibat dari kebijakan ini, generasi Tionghoa di Indonesia pada masa itu mengalami kesulitan dalam melestarikan tradisi mereka. Banyak yang merasa terasing dari identitas budaya mereka sendiri.

Baru setelah Orde Baru berakhir dan memasuki era reformasi, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut larangan tersebut melalui Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000.

Sejak saat itu, perayaan Imlek kembali menjadi tradisi yang dirayakan secara terbuka dan bahkan ditetapkan sebagai hari libur nasional pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2002.

Kisah Soeharto larang rayakan imlek ini menjadi pelajaran penting tentang perlunya menghormati keberagaman budaya sebagai bagian integral dari identitas bangsa Indonesia yang majemuk.
(shf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2287 seconds (0.1#10.140)