Fenomena Tubo Belerang, Pinggiran Danau Maninjau Dipenuhi Bangkai Ikan

Jum'at, 07 Februari 2020 - 17:53 WIB
Fenomena Tubo Belerang,...
Fenomena Tubo Belerang, Pinggiran Danau Maninjau Dipenuhi Bangkai Ikan
A A A
AGAM - Ratusan ton ikan milik petani keramba jala apung di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mati akibat fenomena tubo belerang dan cuaca buruk

Peristiwa dengan siklus tahunan yang disebut warga dengan tubo belerang ini mengakibatkan petani merugi miliaran rupiah. Jumlah ikan yang mati di keramba jala apung milik belasan petani di Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat terus bertambah. (Baca juga: 100 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau)

Hingga Jumat (7/2/2020) jumlah ikan yang mati mencapai lebih dari 60 ton. Salah seorang petani keramba jala apung di Linggai, Afrizal menyatakan, cuaca buruk angin kencang dan hujan pada Minggu (2/2/2020) lalu mengakibatkan terjadinya tubo belerang.

“Fenomena alam ini membuat kotoran ikan serta sisa pakannya naik ke permukaan danau. Sehingga menyebabkan pasokan udara dan arus di dalam danau berkurang,” katanya, Jumat (7/2/2020).

Akibatnya pada Rabu (5/2/2020) ikan-ikan di dalam keramba mulai mati dan membuat petani merugi miliaran rupiah lebih. “Di keramba kita di Linggai ini ikan yang mati sekitar 40 hingga 50 ton, masalah seperti ini bukan sekali atau dua kali ini saja tapi sudah sering jadi bagi kami petani keramba ini sudah biasa. Ikan mati salah satu nya karena kekurangan oksigen, terjadinya pertukaran tekanan air yang biasanya tekanan air tetap sekarang bolak balik,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk menghadapi siklus tahunan ini pemerintah setempat mengimbau petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau. "Untuk menekan kerugian, petani diminta agar segera memanen ikan dari keramba atau memindahkan ikan yang sudah disemai ke kolam air yang tenang," tandasnya.

Sementara ribuan ikan yang mati dan mengapung di luar keramba dihanyutkan angin ke pinggir danau. Hal ini membuat bangkai ikan memenuhi pingiran danau.

Guna mengurangi dampak lanjutan berupa pencemaran udara karena bau bangkai, pemerintah kecamatan sedang mencari lokasi penguburan bangkai ikan. Dalam beberapa hari ke depan, pemerintah bersama warga dan petani bergotong royong membersihkan danau dari bangkai ikan.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2168 seconds (0.1#10.140)