Kisah Pangeran Diponegoro Bentrok dengan Pejabat Belanda Bergaya Hidup Buruk dan Hedonis

Selasa, 07 Januari 2025 - 06:06 WIB
loading...
A A A
Saat itu, Pangeran Diponegoro mengomentari dengan rasa heran gejala ménage à trois atau artinya rumah tangga orang, dalam arti berganti perempuan,dalam Karesidenan Yogya pasca-1816.

Di sana residen baru dan wakilnya yang orang Eurasia, R.C.N. d'Abo, konon meniduri secara bergantian perempuan yang sama, yaitu istri D'Abo, Anna Louisa binti Van den Berg, yang kemudian dinikahi Nahuys.

Bermain asmara dengan istri pejabat bawahan adalah satu hal yang dilakukan. Di sisi lain menggoda dan mengambil ibu anak-anak ningrat Jawa adalah perkara lain lagi yang turut merisaukan.

Namun, hal ini tampaknya menjadi norma umum yang berlaku di antara para pejabat Belanda di Jawa tengah dalam tahun-tahun menjelang Perang Jawa.

Salah seorang kerabat Diponegoro, penghulu utama yang menjadi pejabat agama senior Rembang, kelak akan menyebut kebejatan moral ini sebagai salah satu dari empat masalah kunci yang harus dibereskan Belanda sebelum Perang Jawa dapat diakhiri.

Kondisi ini yang akhirnya menjadi penyulut kemarahan Pangeran Diponegoro sebelum meletusnya Perang Jawa.
(shf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1987 seconds (0.1#10.140)