Konsumsi Avtur Sumbagsel Naik Seiring Bertambahnya Penerbangan

Rabu, 02 September 2020 - 00:04 WIB
loading...
Konsumsi Avtur Sumbagsel...
Konsumsi bahan bakar untuk pesawat udara/aviation turbine (Avtur) juga berangsur mengalami kenaikan. Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Seiringan dengan mulai beroperasinya dan bertambahnya frekuensi penerbangan sejumlah maskapai di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), konsumsi bahan bakar untuk pesawat udara/aviation turbine (Avtur) juga berangsur mengalami kenaikan.

Konsumsi avtur di sejumlah bandara wilayah Sumbagsel yang meliputi Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung yang sebelumnya sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, pada bulan Agustus 2020 tercatat mengalami kenaikan 62 persen dibandingkan dengan periode Juli 2020, dari sekitar 1.110 Kiloliter menjadi 1.783 Kiloliter. (Baca: AP II Catat Penumpang Pesawat Meningkat di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru)

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami mengatakan, peningkatan konsumsi avtur terjadi di sejumlah bandara seperti di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang , Raden Inten Bandar Lampung, Depati Amir Pangkal Pinang dan juga Bandara Fatmawati Bengkulu.

"Kenaikan tersebut dipicu adanya dua periode libur panjang pada bulan Agustus, yang mendorong peningkatan perjalanan masyarakat melalui jalur udara, sehingga beberapa maskapai menambah frekuensi penerbangan," ujar Dewi kepada SINDOnews, Selasa (01/09/2020).

Meski demikian, lanjut Dewi, konsumsi tersebut masih dibawah konsumsi normal sebelum adanya masa pandemi periode Januari hingga Maret yakni rata-rata mencapai 4.434 Kiloliter setiap bulannya. "Stok avtur di Sumbagsel saat ini berlebih, mengingat konsumsinya masih dibawah konsumsi normal sebelum pandemi COVID-19. Bahkan untuk ketahanan stok avtur mencapai 51 hari," lanjutnya.

Secara umum, kata Dewi, kondisi operasional di empat Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan dua lokasi DPPU Kejasama Operasi (KSO), yaitu DPPU Raden Inten dan DPPU HAS Hanandjoeddin saat ini dalam kondisi aman dan lancar.

Selain itu, pada fase kenormalan baru ini, pihak Pertamina menjamin seluruh pekerja yang bertugas di DPPU tetap menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat. "Sebelum masuk kantor, seluruh pekerja diperiksa suhu tubuh dan dilakukan pengecekan kesehatan lainnya, serta mematuhi protokol pencegahan penularan COVID-19," jelasnya. (Baca: Penumpang Pesawat Domestik Kembali Bergairah Selama Nataru)

Diungkapkan juga, seluruh petugas operator diwajibkan mengenakan masker, sarung tangan, face shield, baju hazmat, dan rutin mencuci tangan dengan hand sanitizer. "Pertamina senantiasa memantau kondisi di lapangan serta menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat," ucapnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4069 seconds (0.1#10.140)